tag:blogger.com,1999:blog-30357709910792033232024-03-05T14:33:48.474-08:00Burjo!hanya sepotong pemikiran dan segelas pendapatAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-47817101368428388102013-04-08T03:09:00.000-07:002013-04-08T03:13:24.246-07:00Kamar No 6 (1)<div style="text-align: center;">
</div>
<h3 style="color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px auto; text-align: center; text-decoration: none;">
</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<h3 style="color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px auto; text-align: center; text-decoration: none;">
</h3>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-indent: 0.5in;">
Apakah kamu percaya hantu? Atau kamu percaya roh? Dan apa kamu percaya takdir? Tentu saja kita, aku dan kamu cukup bodoh untuk mempercayainya karena itu tidak terlihat. Aku kata itu omong kosong para sesepuh dan nenek moyang di negeri manapun, untuk memberikan tingkat penekanan pada “hukum adat”. Katakanlah kita tidak boleh keluar sore hari karena ada <em>gendruwo</em> yang akan menculik kita, terlebih perempuan. Atau, kita tidak boleh menduduki batu nisan dikuburan…kabarnya…entah darimana datangnya….mereka, sesepuh itu bilang, akan menghantuimu semalaman. Mungkin kita sering dengar tempat angker, <em>lawang sewu</em> misalnya…ada kabar dari “mereka” (lagi-lagi “mereka?”) peserta uji nyali yang mati gara-gara <em>setan</em> disana. Omong kosong! Aku tidak mempercayainya! Aku tidak takut! Banyak hal yang lebih rasional untuk ditakutkan. Sebagai mahasiswa perantauan di Jogja, aku lebih takut uang bulananku yang pas-pasan ini tidak terkirim, aku lebih takut nilai kuliahku E, aku lebih takut<em> gebetan</em>ku menjauh, atau apalah…banyak hal rasional yang lebih ditakutkan daripada hantu, roh terlebih takdir. Tapi bukan berarti aku tidak percaya Tuhan, tidak…aku percaya Tuhan, walaupun sebatas apa yang terlihat dan terhitung. Mungkin di zaman ini kita lebih menyukai cara pikir seperti ini : “buat apa sih mikirin kaya’ gituan…hidup aja udah susah?”. Tepat bung! Kita sependapat! Cari duit buat makan aja sulit, kenapa tentang mistik kita harus berpikir sulit sambil sembelit di parit? Tapi tidak bung! Pikiranku berubah sejak aku menemukan kamar kosong itu. Kamar kost kecil di lantai 2, dipojok dekat kamar mandi bersama yang sering copot <em>kenop</em>nya.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-indent: 0.5in;">
Apa? kamar itu angker? Tidak bung! Kamar itu cerah lengkap dengan sinar matahari yang datang kuat-kuat jam 9 pagi, maklum..kamar itu menghadap timur dan berlantai keramik. Pintu kayu yang menghadap berlawanan dengan jendela kayu kotak dan besar, lengkap dengan tempelan nomer kamar: 6….Sori bung! Aku agak merinding menuliskan nomer 6. Tentu kamu boleh percaya tau tidak. Kamar itu tidak bermasalah sama sekali kalau ku bilang, cat putih mulus dengan atap yang masih bagus, <em>perfecto</em>! Kamar idaman semua anak kost, karena saat bangun pagi, di jendela kita bisa melihat mahasiswi-mahasiswi antri mandi. Strategis bukan? Jendela yang menghadap tepat ke kamar mandi kost “putri” tetangga sebelah hehehe..!. Eits, tapi percayalah, kamu tidak akan terlalu suka melihat wajah mereka saat bangun pagi bung! Rambut acak-acakan, baju daster dan gayung lengkap dengan 7 macam sabun di dalamnya. 7 sabun bung! setelah kuamati benar, kupikir itulah alasan mahasiswi-mahasiswi itu mandinya lama sekali. Benar?</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-indent: 0.5in;">
<em>Well</em>, sebelum kuawali cerita kamar itu. Singkat kukatakan aku Candra. Asli Klaten dan sudah 3tahun di Yogyakarta. Candra Aji, kata orang jawa <em>candra</em> artinya bulan dan <em>aji</em>berasal dari kata <em>aji-aji</em>, artinya: kekuatan. Sejak kecil aku bermimpi punya kekuatan super, dengan nama itu tentunya, saat bulan purnama aku akan berubah menjadi semacam serigala kuat dan besar. Menghajar setiap preman di jalanan dan membuangnya ke laut agar dimakan ikan hiu. Tentu waktu kecil aku berpikir akan ada wanita cantik yang akan terpesona dengan kemampuanku, dan dia jatuh cinta padaku lalu singkat cerita kami menikah. Tertawalah bung! tertawa saja sepuasnya. Memang mimpiku waktu kecil itu lucu, tapi tidak sepenuhnya salah. Malam purnama di kamar itu memang aneh. Aku…nanti, kuceritakan dulu kisahku.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-indent: 0.5in;">
Bapakku hanya petani di Klaten, Ibuku guru sekolah dasar di <em>Delanggu</em>. Sebetulnya aku tidak mau merantau ke Yogya untuk kuliah, buat apa? Aku lebih ingin membuka toko sembako sendiri di rumah, tentu dengan modal uang biaya kuliahku. Itu lebih realistis menurutku, karena menurutku semakin tinggi gelarku..semakin susahku dapat pekerjaan. Tidak percaya? Baiklah, kuceritakan pengalamanku. Waktu itu aku masih SMK di Klaten, kami biasa nongkrong di warung Bu Titin depan SMK. Datang Ucil, tetanggaku yang telah selesai menyelesaikan kuliahnya di Yogya. Dia menawarkan “roti” untuk dititipkan di warung itu, dan kamu tau kata Bu’ Titin? Dia bilang “<em>Owalah Cil, sarjana UGM kok dodolan roti</em>”. Sebulan kemudian usaha Ucil itu tutup, selidik-punya selidik Ucil ternyata malu. Yang salah Ucil? Tidak bung! yang salah cara pandang kita tentang gelar <em>sarjana</em>. Bung percaya Tuhan? Saya percaya semakin kita bekerja keras, rejeki kita pasti lebih banyak. Dan rejeki Tuhan tidak ada hubungannya dengan gelar kesarjanaan, betul? Sejak itulah aku berharap untuk sekedar lulus SMA saja, dan berniat membuka toko sembako. Tapi niat tinggal niat, orang tua mengirimku ke Yogyakarta untuk kuliah. Padahal aku tau betul kuliah itu tidak murah, dan orang tuaku jungkir balik mencukupi kehidupanku disini. Aku, sebagai orang jawa dengan segala aturan adatnya, akan selalu bilang “<em>nggih</em>”. Dan mulailah aku hidup di jogja sebagai mahasiswa perantauan, seperti kebanyakan mahasiswa lainnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-indent: 0.5in;">
3 tahun pun bergerak cepat, aku mendekati tahun akhirku kuliah di sini. Satu-satunya yang kupikirkan adalah “skripsi” ku selesai, kemudian pulang ke Klaten. Tentu niatku membuka toko masih ada, tapi aku harus mengumpulkan modal dulu dengan bekerja kantoran. Dan PNS adalah satu-satunya harapan bagi aku dan mungkin <em>sarjana-sarjana</em>lainnya. Skripsi memotivasiku untuk pergi menjauh dari teman-teman kostku, aku pindah. Mencari tempat yang lebih tenang dan sepi agar ku bisa berpikir dengan lebih tenang. Dan disitulah aku bertemu kamar no 6 dengan segala keanehannya. Dan petualanganku baru akan dimulai, siapkan kopi dan sedikit camilan bung! dan biarkan aku menceritakan kisahku dan kamar no 6 ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
<em>9 Februari 2012</em></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-indent: 0.5in;">
Aku dan Irman, sahabatku berlari kencang. Kita dikejar para banci di perempatan jetis. “<em>Asulah..motormu ki parah tenan man, ndadak mogok barang di perempatan, wis jam 12 meneh!</em>”.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
“<em>La ….mbuh …..Can, wingi …bar… tak servis neng AHAS…</em>”, Irman kehabisan napas barlari sambil mendorong kendaraannya menjauh dari perempatan itu. “<em>pie iki? Nyerah ae po?”</em></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
“<em>slompret….nyerah gundulmu, mlayu man! Kabooor! Wegah aku di grepe-grepe (diraba-raba banci)</em>”, aku berlari lebih kencang dari sebelumnya. Terdengar dari belakangku “Caaaan! <em>enteni su! Sandalku copot 1 heleeep! </em>” Aku cuek dan tetap berlari, sambil nyengir.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-indent: 0.5in;">
Malam itu lebih panas dari sebelumnya, kami keluar masuk gang sempit. Hening dan sepi. “aman can!” Irman mendorong motor dengan sandal sebelah dan napas terangah-engah “iki ndek daerah endi sih? Peteng tenan!”. Aku melihat ke kiri dan ke kanan, memang sepi dan gelap. Sejauh mata memandang hanya ada kegelapan. Jalan ini memang sempit, hanya cukup dilewati oleh 2 manusia yang berjalan bergandengan. Selebihnya, kamu harus mengantri jika mau lewat jalan ini. Konblok yang tak sempurna mewarnai jalan ini, dan rumah kecil sempit pengap berderet sejajar mata memandang. Ada tulisan bernada larangan di atas, terikat antara rumah satu dengan rumah lain yang berseberangan tepat di pertigaan gang sempit ini. “dilarang masuk”. Kenapa dilarang? Pikirku sesudahnya. “Uwis can…balik wae yok, horror ki…” Kata Irman terbata-bata. Aku terdiam, mengamati keadaan dan berjalan pelan kearah tulisan itu. Seperti magnet, aku tertarik melihat isi dalam nya. “Can…!” Irman menggeret lenganku untuk menjauh, “malam jum’at iki can…ayo mlayu can..”. Aku masih mematung, memandang gang sempit itu.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-indent: 0.5in;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.deviantart.com/download/77426531/Dark_Room_by_ikiz.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://www.deviantart.com/download/77426531/Dark_Room_by_ikiz.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-indent: 0.5in;">
<span id="goog_612516901"></span><span id="goog_612516902"></span><br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
“Brakkkkkkk……………………………….!”</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">
Dari ujung yang gelap itu terdengar suara keras, seperti lemari yang dilemparkan dari atas lantai 2 dan jatuh remuk ke bawah. Reflex aku berlari menjauh dengan kencang, berlari sekuat tenaga. Tepat 2 menit aku berlari ke gang sempit lain, aku sadar. Ican tertinggal. “bocah gemblung! Malah ora mlayu!”. Dengan berat hati aku berbalik arah kembali ke gang sempit tadi, “deg-deg-deg” jantungku masih berdebar kencang. Entah karena kecapekan berlari atau takut,…. keduanya mungkin. Dari kejauhan terlihat Ican terduduk lemas di samping motor bututnya, wajahnya terlihat kosong dan shock. Ternyata setelah ku mencoba lebih dekat, ada bayangan gelap dan besar dibelakangnya. “deg”, napasku berhenti sebentar. Lututku lemas dan tanganku sudah memaksaku berlari kebelakang. Bulu kudukku semua berdiri, mulutku terkunci kontras dengan keinginanku untuk berteriak. Bayangan itu mengamatiku, memandangku lurus tak berkedip. Sejenak dia meninggalkan Irman disana, mendekatiku dengan tidak bersuara. Aku tak bergerak, hanya indra pendengaran yang masih berfungsi normal. Aku mendengar suara napasku sendiri, nafas orang ketakutan dan tidak bergerak. Bayangan itu sudah terlalu dekat, aku ingin berlari! Ingin berlari! Ayolahhh…lari! Aku katakan pada kakiku saat itu juga. Bayangan tanpa suara itu terlihat lebih besar sekarang, dan dia…</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-55823559718896558362013-02-01T00:41:00.003-08:002013-02-01T00:41:59.171-08:00Hobi Nge-Game<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Roboto;"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Mungkin bagi saya, seorang mahasiswa semester akhir (*akhir buanggget hikz..) dan mahasiswa yang baru saja lulus ditakutkan dengan “sedikitnya” lapangan kerja dan banyaknya pelamar. Tidak sedikit dari teman-teman saya yang masih pengangguran. Dan untuk para teman-teman seperjuangan yg sedang mencari kerja, tetap semangat ya!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kata orang, pengalaman adalah guru yang terbaik. Dan entah itu buruk atau baik, tergantung kita memaknai moment tersebut. Saya sangat menyetujuinya. Kompasianer punya hobi apa? Seberapa jauh hobi nya? Seberapa banyak yang di”korban”kan untuk hobinya? Saya adalah segelintir orang yang berjuang atas hobi. Dan saya adalah segelintir orang yang “nekat” mencari beberapa lembar pattimura dari hobi. Dan untuk teman-teman yang seperti saya…mari kita berjuang sama-sama!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Oke gak usah basa-basi, hobi saya nge-game. Hah? Nge-game? YOI! Kalo orang bilang saya ini Gamers! Mungkin bagi orang tua, atau minimal yang memiliki anak…kata “Game” berkonotasi negatif. Game itu identik dengan orang yang lupa dengan waktu nya sendiri. Gak Cuma itu, makan minum pun bisa lupa loh! (karena saking asyiknya). Belajar? Sekolah? Kuliah? Forget it! Hahahaha….Oh iya, game itu macam2 ya. Dan saya adalah gamers berconsole PC. Yup, saya bermain game PC Online. Nah kalo orang tua yang punya anak-anak dan sering maen di Warnet / Game Centre..pasti tidak asing. Atau malahan pernah jumpa saya yang bermain 2-3 hari gak pulang-pulang dari sana hahahaha! That’s right!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">5 tahun yang lalu, saya kecanduan game online. Seminggu gak balik ke rumah itu udah biasa. Waktu itu saya sering banget habisin duit orang tua Cuma buat maen game (jahat ya >.<). Tetapi suatu waktu, ibu saya (ayah sudah meninggal) krisis keuangan. Moment itu membuat saya berpikir dengan keras, tujuannya sih Cuma satu ya…”gimana caranya ya masih bisa maen di warnet/game centre walau gak ada duit?” “gimana caranya saya maen game terus tetapi tidak merepotkan ibu saya?”. Otak itulah yang membuat saya mengenal dunia game online lebih jauh dan lebih menarik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Beberapa waktu yang lalu saya memberanikan diri membuat buku ini :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><img alt="" class="alignnone" height="610" src="http://i952.photobucket.com/albums/ae7/zebeh/buku/IMG00117-20121030-1924.jpg" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" width="457" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dan ini bukan bohong…bukan omong kosong…bukan judi (ada beberapa orang bilang itu judi…judi dari mana hahaha!). Pengalaman saya 5tahun yang lalu saya rangkum menjadi 1. Dan itu saya buktikan sendiri. Dan ternyata banyak teman-teman sesama “gamers” yang membuktikannya. Memang kalo diceritakan sistem kerja dan bentuknya gimana cara dapet duitnya, itu sangat panjaaaaaaang dan lebaaaaaaaaar! Jadi saya ceritakan hanya sepintas..di Eropa, adalah salah satu game PC Online terkenal. Digawangi oleh Blizzard Entertainment, game “Diablo 3” menuai sukses dan gila! Bagi kompasianer (gak Cuma kalangan umum, kalangan game aja jarang ada yang ngerti), kata RMAH mungkin sangat asing. Tapi di”sana” itu adalah sistem game terbaru dan unik. RMAH kepanjangan dari REAL MONEY AUCTION HOUSE. Apa pendapat kalian? Yang harus dibaca dua kali adalah REAL MONEY. Intinya, setiap pemain yang bermain game Diablo 3, bisa bertransaksi di game tersebut dengan MATA UANG ASLI (EURO). Pengaruhnya? Sangat banyak! Setiap pemain game dapat menjual dan membeli barang atau setidaknya menjadi “pedagang” dengan mata uang “asli” (bukan duit monopoly! Hahha!). Jadi para pemain bisa “untung” dan bisa “rugi” layaknya pedagang yang menjajakan barang dagangan di pasar, bedanya..ini di GAME, bukan di PASAR. Tetapi duitnya? sama-sama asli. Hehehe! Eit’s ini hanya salah satu sisi dari cara mendapatkan “uang” dengan bermain game online. Masih banyak lagi koq! Kalau dijelaskan bisa berlembar-lembar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Saya membuat buku ini, intinya bukan untuk “gaya”, atau mengharap duit, dsb. Saya sebagai gamers, ingin memperjuangkan hobi saya : “bermain game” yang sangat amat dianggap negatif, buruk dan jelek di kalangan masyarakat. Miris saya liat mahasiswa yang bikin skripsi yang intinya menganggap “game” itu “jelek” dan “merusak” generasi bangsa. Hei! Kapan bangsa ini maju jika semua kemajuan teknologi dianggap negatif? Saya 5tahun di dunia game, saya mengerti dunia game dan mahasiswa yang bermain game tersebut. Dan saya paling benci lihat orang menilai buruk game online tanpa tau potensi yang bisa dikembangkan di dunia game dan di industry game.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Selain untuk mencoba mengubah persepsi masyarakat tentang dampak game online, yang paling saya inginkan adalah saya memberikan solusi pekerjaan alternative. Ya solusi! walaupun saya bukan presiden, bukan pula dosen, bukan pula mentri. Saya memberikan solusi kepada para teman-teman yang mungkin mempunyai kesulitan mendapatkan kerjaan karena ketatnya persaingan dunia kerja…yaaa dicoba saja bermain game online dan cari duit di dalamnya. Lumayan buat mengisi “dompet” ketika masih berstatus “pengangguran”. Dan kalau serius, tidak menutup kemungkinan bisa sukses di dalamnya. Walaupun ini pekerjaan yang informal, tetapi setidaknya bisa dicoba kan? Fun lagi (<em style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">la wong maen game</em>… :p). Daripada pengangguran? Hhahaha!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Eits…saya masih di dunia game koq dan masih mencari selembar dua lembar dollar di dalamnya. Dan saya bermimpi, suatu saat…saya hidup dan bekerja dari hobi yang saya sukai dan saya gemari. Semoga buku ini membuka mata kita bersama tentang dampak positif dari game online. Dan buat mahasiswa sosial yang bikin skripsi tentang dampak negatif dunia game, tolong dibaca ulang lagi skripsinya. Karena saya bikin tandingan skripsi kalian, sebuah buku yang mengulas habis dampak positif dunia game. Bukannya kalangan akademis lebih pintar dan lebih lihai dalam melihat fenomena sosial di masyarakat? Sekali lagi terimakasih sudah mendengar curhatan siang hari saya para teman-teman kompasianer. Semoga istirahatnya menyenangkan ya! Saya juga sedang mempersiapkan buku ke -2 (tentang game juga koq, kan saya gamer! Hihihi). Oh iya kalau ada teman-teman yang konsultasi seputar dunia game, mail aja ya…insyaAllah saya bantu sebisanya.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-62215129594614891682013-02-01T00:40:00.001-08:002013-04-08T03:00:03.200-07:00Jamal : The Beginning (part I)<div style="text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Roboto;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Jamal sendirian sekarang. Tak banyak yang bisa dilakukan setelah pulang sekolah, tidak seperti dulu waktu SMP. Jamal masih mengingatnya, dia pulang pasti bareng Budi dan Parman.<span style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></span>Saat itu masih menyenangkan. Mereka tidak biasa lewat jalan besar, “Kita bedol desa yuk?” Kalimat yang tiap hari Budi ucapkan. Kalau sudah bedol desa, mereka biasa menyusuri jalan setapak di sawah. Sering mereka kecemplung sawah, kalau sudah masuk (kecemplung) susah keluar! Itulah prinsip yang sering mereka ucapkan. Butuh waktu yang lama untuk mengangkat satu orang keluar, karena tinggi pematangnya dan tanahnya yang gembur. Kalau mereka kecemplung semua, mereka berteriak berharap ada orang yang lewat. Lucu memang, merekapun sering dikejar orang gara-gara petasan. Sempat suatu ketika mereka jatuh cinta pada gadis cantik di perumahan elit, dengan noraknya mereka menunggu di depan rumahnya sambil nyalain petasan berharap gadis cantik itu keluar dan mendatanginya. Tapi seperti biasa, strategi mereka digagalkan oleh teriakan anjing di dalam rumah. Butuh teknik yang tinggi untuk memanjat pagar sekolah di depan rumah itu, kenang Jamal. Kasian Jamal, dia memang salah satu murid yang tidak terbawa arus teknologi. Bukannya tidak mau “berteknologi”, keluarganya memang tidak punya uang untuk membeli semua teknologi itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Jamal sebenarnya pantang menyerah, Jamal ingat waktu dia minta budi dan parman untuk dibuatin account pesbuk dan tiwiter. Cuma apa daya, satu jam berlalu, Jamal masih membuat belom “gaul” juga. “Udah mal! Tulis yang lu pikirin sekarang juga”, Budi dah gak sabar. Jamal menulis kalimat “halo” tapi dihapusnya kembali, “saya Jamal” dihapus juga, “Ibu saya Jumilah” dihapus juga…yang terakhir “kambing saya empat”,buru-buru dihapus Budi dan Parman. Jamal betul-betul tidak ada ide buat nulis status. Dan menunggu ide datang ke Jamal, sama saja menunggu petir di siang bolong. Budi dan Parman meninggalkannya diam-diam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pernah suatu ketika Budi dan Parman mengajak jamal ke kota buat nonton 21, “Dah mal, sekali-kali lu liat pelem layar lebar..mumpung bagus! Judulnya batman…apaagituu!”. Jamal sih seneng-seneng aja, yang namanya gratis jamal pasti no 1 mengangkat tangan. Baru 10 menit nyampai 21, jamal udah kepisah dari Budi dan Parman. Jamal salah tempat, toilet memang satu-satunya pintu yang dibuka karena studio-studio masih dalam awal jam pemutaran film. Akhirnya Budi dan Parman bagi tugas, Parman ngawasin Jamal dan Budi membeli tiket plus makanan. Jamal memang bikin Budi dan Parman malu, Jamal menyalami hampir semua penjaga pintu studio yang dia temui. Jamal memang tidak lupa pesan ibunya untuk tidak melepaskan tali silaturahmi kepada siapapun. Begitulah, jamal masuk ke studio dan duduk dengan sukses setelah 3 kali jungkir balik kepleset tangga yang gelap itu. Untungnya Budi dan Parman menikmati pelemnya. Dan Jamal? Dia masuk angin dan menggigil di dalam studio,. Sejam berlalu Jamal memutuskan untuk keluar dari 21 membeli jahe hangat di warung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Jamal menghela nafas, kesadarannya kembali seiring dengan langkah kakinya menyusuri trotoar. Jamal dan kesendirian, membuat dia gila. Kadang dia berbicara dengan burung gereja yang hinggap di pohon salah satu trotoar. Dipandangnya burung itu serius, lalu kalimat nya singkat “Kenapa kata orang kamu tidak lebih menarik dari tuwiter? kalian sama-sama burung kan?” Bahkan dia menggambar wajah di buku tulisnya hanya untuk bilang kepada Budi dan Parman, “ini sama facebook bagusan mana?”. Kadang Jamal menyempatkan diri duduk di lapangan bola masa kecilnya ketika lewat. Dia ingat, pernah si Anton menyodorkan androidnya, “Mal..lu coba deh PES terbaru gw, sistemnya dipersulit lagi loh..lebih seru! dan..” sebelum Anton menyelesaikan kalimatnya, Jamal memotongnya dengan “bagaimana kalo pulang sekolah kita maen bola di lapangan waktu SD kita dulu?”. Anton pergi, “basi lu!..”. Jamal gak habis pikir, kenapa temannya lebih menyukai sepak bola di hpnya daripada dilapangan ini?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Jamal sebenarnya Jatuh cinta, pada teman sekelasnya, Mira. Tapi Mira benci Jamal, Jamal pun bingung. Pernah Mira bawa tablet yang dibelikan orangtuanya sesudah menjual sawah, “bagus gaaaak? Ini terbaru lhooo!” semua anak berdecak kagum, kecuali ..tentu saja..Jamal hanya bilang “Mir, emang kaca di kamar mandi sekolah kurang besar ya sampai bawa lagi?”. Yang pasti, Jamal suka Mira dan begitu perhatian kepadanya. Ketika Mira update status. Jamal tak sengaja melihat mira menulis “J4nTun5 kuwH Berd3b4R2x L1aT K4muwH”, Jamal mangangkat tangan tinggi-tinggi. “Pak, saya mau ke puskesmas!”. “Sakit Mal?” Tanya pak Tarno waktu itu. Jamal maju sambil menarik tangan mira keras-keras “Mira sakit jantung pak..butuh perawatan darurat”. Jamal dan percintaannya, bisa dibilang cukup sukses. Itu kata Jamal yang tetap percaya diri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Jamal sedih jika ingat teman-teman sekolahnya. Dia tau budi Parman masih teman baiknya, yang lain pun masih. Tapi Jamal merasa, dia lebih baik sendiri dulu. Jamal pernah ikut nimbrung bersama anak-anak sekolah, tapi yang keluar lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. “Nge-tuwit tu apa sih?” “Trending topic dengan standing comedi itu saudaraan ya?” “Kamu gak bosen apa mencetetin hpmu terus?” “galau itu apaan si?”. Jamal jadi gak enak sendiri. Dia lebih baik menyendiri di perpustakaan, setia dengan buku-buku nya. Budi Parman, sahabat baiknya, sering mengajaknya keluar dari perpustakaan “Mal, ini jaman mbah google, udah gak jaman pegang buku mal..lu cari apa tinggal ketik, beres mal!”. Jamal tidak mau, dia tidak suka merepotkan Budi dan Parman yang sudah dia anggap saudara sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Jamal merasa dia orang yang terlahir di zaman yang salah. Dia selalu merasa seperti itu, dia tidak mengerti kata temannya tentang “teknologi”. Dia mencoba mengerti tapi tidak bisa. Jamal merasa dia dipisahkan dari teman-temannya karena “teknologi”. Sekarang pun Jamal pun dia sampai dirumah dengan wajah kusut. Bahkan Jamal menghampiriku, mendekatiku dengan serius dan bilang “Apa aku terlahir di zaman yang salah ya Can?”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20px; margin-bottom: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“Mungkin mereka yang baca tulisan ku bisa menjawabnya”</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-30280141224493045262012-07-14T04:37:00.001-07:002012-07-14T04:37:12.412-07:00Dari relief itu aku belajar<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebenarnya sudah beberapa hari yang
lalu aku pergi e Prambanan. Dan sampai hari ini masih terjadi perang, antara rasa
malas ku lebih menang dari passionku untuk menulis. Well, prambanan menyajikan
banyak cerita tentang masa lalu. Sama seperti waktu ketika aku ke Borobudur.
Cuma bedanya, Borobudur berbasic Buddha dan Prambanan berbasic Hindu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dinasti Syailendra mempunyai peranan
besar dalam pembangunan Borobudur, dan sebaliknya Dinasti Sanjaya adalah
pendiri Prambanan. Kedua nya dibangun secara bersamaan, hanya terpaut sekitar
10tahun setelah candi Borobudur selesai dibangun, candi Prambanan mulai
didirikan (sekitar tahun 860).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Banyak relief yang menarik disini,
beda tentunya antara Borobudur dan Prambanan tetapi keduanya hamper mempunyai
persamaan dalam tingkatan cerita. Entah, mungkin karena berakar dari kebudayaan
yang sama. Dua bangunan ini mempunyai tiga tingkatan,</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tingkatan bawah candi, dalam
Prambanan dinamakan Bhurloka sedangkan Borobudur lebih dikenal dengan Kamadhatu.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tingkatan tengah candi, dalam
Prambanan dinamakan Bhuvarloka sedangkan Borobudur lebih dikenal dengan
Rupadhatu.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tingkatan atas candi, dalam Prambanan
dinamakan Svarloka sedangkan Borobudur dinamakan Arupadhatu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dan menariknya lagi, cerita dari
masing-masing tingkatan mempunyai kemiripan. Seperti pada tingkatan bawah candi
keduanya menuliskan berbagai konsekuensi atas karma. Tentang kebaikan dan
kejahatan. Ditengah Prambanan menceritakan tentang cerita Ramayana dan
Borobudur menceritakan tentang perjalanan kedatangan Budha. Dibagian atas
keduanya menggambarkan keagungan baik Budha dalam stupa maupun Hindu dalam relief
wilayah para dewa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menarik bukan? Ternyata kedua candi
walaupun berbeda dari dinasti dan agama, tetapi budaya leluhur yang sama masih
tetap melekat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dan mungkin dari sekian banyak
penafsiran tentang kebudayaan, saya sendiri merasa bahwa peninggalan ke-dua
candi ini dapat bermakna sangat penting. Relief –relief ini mengingatkan bahwa
kita ini satu leluhur dalam satu bangsa. Sesulit apapun persatuan itu
diwujudkan, tetapi identitas itu tidak akan bisa dihilangkan. Sehitam atau
seputih apapun kulit kita, kita tetap Indonesia. Kita adalah satu Leluhur, dan
relief itu mengajarkan hal itu. Semenang-menangnya pendapat dan
sekalah-kalahnya pendapat, yang kita harus sadari adalah orang “luar” akan
memanggil kita “anak Indonesia”. Segala tingkah laku dan sikap akan tercermin
sebagai tingkah laku dan sikap bangsa Indonesia, walaupun terkadang kita tidak
mengakuinya atau lupa akan hal itu. Kebudayaan mengajarkan berbagai hal.
Sejarah kebudayaan adalah penting, walaupun masih tidak lebih popular dari ilmu
hitung-hitungan dan tidak secanggih robot. </span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-80467288203931647192012-07-10T09:11:00.000-07:002012-07-10T09:11:01.197-07:00Kue dan Snack Ulang Tahun !Hari ini, ada acara spesial!<br />
ulang tahun ke-1 adek ponakan gw, selamat ulang tahun jagoooooaaaan!<br />
<br />
menarik nih liat makanan yang dipesan kakak gw, enak dan bermacam jenis...pasti penasaran kan?<br />
hmmm..buat para pembaca yang punya anak kecil dan pengen ngerayain ulang tahun anaknya tapi gak tau budged yang harus dibayangkan, gw coba bantu dehhhh..<br />
lewat tulisan ini, kubeberkan dokumen rahasia CIA dengan perincian jenis makanan dan harganya di acara ulang tahun adek ponakan gw (emang penting ya? huahahhahaa!)<br />
1. Roti Tart<br />
Roti ini sangat menarik, dengan gambar shaun the sheep yang lagi terkenal itu, dan dengan tulisan nama adek ponakan gw, semakin menambah ngiler gw liat roti ini. Sayang seribu sayang, saya gak sempet mencobanya karena emang sudah habis gara2 diserbu para laskar pelangi >.<<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisOcytOqoTF4whP5R2TQdB-Ju5ybWruUDDIp6ZRd3oi-7tVGXpQCd-j3rrtQsytbBBO0IZzJXzTCqUh18Ig-MSeuboEui9CPGPNDMfainsavtCl8BLVM6WP5uF-rTrHIGlHV-csiR7OtY/s1600/snack2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisOcytOqoTF4whP5R2TQdB-Ju5ybWruUDDIp6ZRd3oi-7tVGXpQCd-j3rrtQsytbBBO0IZzJXzTCqUh18Ig-MSeuboEui9CPGPNDMfainsavtCl8BLVM6WP5uF-rTrHIGlHV-csiR7OtY/s200/snack2.jpg" width="200" /></a></div>
Selamat Ulang tahun Alvarooo...!<br />
Budged:<br />
Rp. 150.000,-<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
2. Snack dengan Plastik imut-nya!<br />
Nah kalo yang ini, bermacam-macam snack yang dikumpulkan jadi satu. Terus dari bermacam-macam snack itu, di bungkus dengan plastik lucu! mirip paket lebaran gituuu lah... Isi dari plastik ini yaaaaaa...<br />
a. Better @Rp 500,- to Rp 1.000,-<br />
b. Wafer nabati keju / Zuper Keju @Rp 500,- to Rp 1.000,-<br />
c. Chokolatoz / Fullo @Rp 500,- to Rp 1.000,-<br />
d. Yes! Milk @Rp 1.000,- to Rp 2.000,-<br />
e. Snack Jagung Turbo @Rp 500,- to Rp 1.000,-<br />
f. Plastik Lucu! @Rp 300,- to Rp 500,-<br />
Seperti ini nih tampilannya :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQawcxwogVpTz4daslDq3vYa9zgItU39x2L0QpG4lH8SoRE7zV1YA17xAWXbcuSciG54WxAQoemrhI1E_U-tcuOSWaJ0bzbbeTU_zNz2C8-w5xNyUL44FeMJW_nQpZ2CbdbdCiT0GyGZg/s1600/snack1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQawcxwogVpTz4daslDq3vYa9zgItU39x2L0QpG4lH8SoRE7zV1YA17xAWXbcuSciG54WxAQoemrhI1E_U-tcuOSWaJ0bzbbeTU_zNz2C8-w5xNyUL44FeMJW_nQpZ2CbdbdCiT0GyGZg/s200/snack1.jpg" width="200" /></a></div>
kalo yang ini sebenarnya aku pengen ikut nyobain, tapi malu sama umur hehehehe! Not bad lah isinya! enak-enak koq, better n chokolatoz is ma fav. snack!<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
3. Nasi Kuning + Ayam + Telor dadar gulung isi sosis + telor dadar panjang-panjang<br />
Ini ada dua versi,<br />
a. Versi pertama....dia udah di bungkus dalam plastik, seperti ini looooooooh :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFlrwGJ5CEx0l_PDHMnJqnTZSxibXXKiXL2ANn1s7D6cvvYDC0BlMCr7vEkvKYUST3533IGeM4X3QZAcmObKUCrcCkEPwz_NK2QjVQPxnnnDHBH-4q_9Hyp8EMxadXcEzNHDnfwe4D8yM/s1600/snack6.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFlrwGJ5CEx0l_PDHMnJqnTZSxibXXKiXL2ANn1s7D6cvvYDC0BlMCr7vEkvKYUST3533IGeM4X3QZAcmObKUCrcCkEPwz_NK2QjVQPxnnnDHBH-4q_9Hyp8EMxadXcEzNHDnfwe4D8yM/s200/snack6.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
gak terlalu kelihatan ya ...ya maap, udah pada dibungkusin hehe<br />
jadi gini, snack diatas ditambah nasi kuning yang udah diplastik ini dijadiin 1 dan dimasukkan kedalam tas cantik,<br />
<br />
untuk budged nya..@ Rp. 6.000,- to Rp. 8.000,-<br />
<br />
<br />
<br />
Snack + Nasi dimasukkan kedalam tas cantik ini :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJPxEEUSeCmiXJw8CDArBL6ppWfrzEBxop-z2D0Kwqddica8LqEIQnqm9LhAkRFFOTKk09IukS_flv-6dzNSI1ahMgHoIszBo-5SCOamMlXM3_ycwWtKB-YBEGz9JO3C56QU85douxnzA/s1600/snack9.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJPxEEUSeCmiXJw8CDArBL6ppWfrzEBxop-z2D0Kwqddica8LqEIQnqm9LhAkRFFOTKk09IukS_flv-6dzNSI1ahMgHoIszBo-5SCOamMlXM3_ycwWtKB-YBEGz9JO3C56QU85douxnzA/s200/snack9.jpg" width="200" /></a></div>
semakin menambah menarik paket ulang tahun ini untuk dibawa pulang para laskar pelangi kecil setelah acara potong kuenya selesai :p<br />
<br />
tas ini budgednya kira-kira @Rp 3.000,- to Rp 5.000,-<br />
(agak mahal memang, tapi memang itu bukan dari plastik tapi dari kain...bagus koq!)<br />
<br />
<br />
<br />
b. Versi kedua adalah versi yang disajikan untuk para keluarga yang datang, sama sih isinya..cuma ini ditaruh di luar lengkap dengan piring dan sendoknya<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_BypigV0S_Rm0hxKm_7ihfalvg4lxRmNBS99yXO4AxaE3bWCxxCf8sOy05_7JxvBEYXPh3aQaHM-1HNbOBQApLSvD2gDvQ53pnF35uNPv82bQVjXT5Jczk2UdiK1afAqgFbpxkdTpPUA/s1600/snack12.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_BypigV0S_Rm0hxKm_7ihfalvg4lxRmNBS99yXO4AxaE3bWCxxCf8sOy05_7JxvBEYXPh3aQaHM-1HNbOBQApLSvD2gDvQ53pnF35uNPv82bQVjXT5Jczk2UdiK1afAqgFbpxkdTpPUA/s200/snack12.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
hmmmm....yummmmmmyyyy.....ini aku sampai nambah 3x hehehe!<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
4. Snack dan Minum kardus<br />
Selain yang dibawa pulang, ternyata kakak ku menyuguhkan snack dan minum yang di berikan kepada para laskar pelangi kecil buat dimakan di tempat saat acara sedang berlangsung. Wahhh...komplit banget yaaaaahhhh! mantab tuh anak kecil, selain dapet tas isi snack dan nasi kuning, ehh dapet snack dan minum di tempat pulakkkk......!! om mintaaaa donnggg! <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ_8hSIHNew8QW-jwYct44aYKeUMT1xAl6s86faVhCe6pfTRX4n8hHjWXhZyimz8uUXnOk1MBvs_Ia_AOsbwpl0vg4_nzIXd1Z8BmneSsexHFzqw8_YYFHKMqzIlqOs_sObYKjARwLF9w/s1600/snack3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ_8hSIHNew8QW-jwYct44aYKeUMT1xAl6s86faVhCe6pfTRX4n8hHjWXhZyimz8uUXnOk1MBvs_Ia_AOsbwpl0vg4_nzIXd1Z8BmneSsexHFzqw8_YYFHKMqzIlqOs_sObYKjARwLF9w/s200/snack3.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
hmmm..isi snack ini:<br />
a. Cup Pudding @Rp. 1.000,- to Rp. 1.500,-<br />
b. Bika Ambon Larizzo @Rp. 1.000,- to Rp. 1.500,-<br />
c. Mini lumpia abon @Rp. 1.000,- to Rp. 1.500,-<br />
Plus minum Mount Tea @ Rp. 1.000,- to Rp. 1.500,- (gak ada gambarnya hehehe..udah abieezz!)<br />
<br />
5. Snack dan Minuman Keluarga<br />
Nah gak kalah dengan sajian anak kecil, para keluarga pun dijamu dengan sajian yang enak puooooll !<br />
ada 2 jenis makanan enak nih...seneng banget gw ini seriuuus! namanya sih gak terlalu inget apa<br />
yang jelas @Rp 2.000,- to Rp 2.500,- an laaaahhhhh!<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxFzGz3gataPdSRvFYK8kOCwHLG50A-GXc2oCBnQ0ERcEtHOODWARoiaXKlI2WTsXCrmRzkIJ9-7vrX0pu7DYIGGb4oeHeM3nY1U33Tcuzv7qvVp1Af2KPQxD9paNn4PZyCrCPe5J5HL4/s1600/snack13.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxFzGz3gataPdSRvFYK8kOCwHLG50A-GXc2oCBnQ0ERcEtHOODWARoiaXKlI2WTsXCrmRzkIJ9-7vrX0pu7DYIGGb4oeHeM3nY1U33Tcuzv7qvVp1Af2KPQxD9paNn4PZyCrCPe5J5HL4/s320/snack13.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
hmmm..karena dua makanan ini adalah murni handmade dari saudara gw, jadi gw gak bisa kasih tau lebih jauh resep2nya...lu tanya sendiri aja hehehe<br />
<br />
kalo ini gw namain ... RISOLES SEGITIGA GALAU!<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNKjB8Hbgr7hTydsYFCOT1aB8Ew4UZuhn_yquUoBqUyvUk3-G0M896bs72NaqCPOSJMNCEMJjJu3UrLh44oUvAkCcsn3d-nKR8pc6AiQlO5qZBONgDV0ou_K8D9Km-wmdBCo0eMC4sOpk/s1600/snack8.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNKjB8Hbgr7hTydsYFCOT1aB8Ew4UZuhn_yquUoBqUyvUk3-G0M896bs72NaqCPOSJMNCEMJjJu3UrLh44oUvAkCcsn3d-nKR8pc6AiQlO5qZBONgDV0ou_K8D9Km-wmdBCo0eMC4sOpk/s320/snack8.jpg" width="320" /></a></div>
yang ini gw namain lebih bombastis lagi....gw namain BURGER yang dikawinin sama ROTI SUS....jadi gw kasih nama SRUNDENG! (koq gak nyambung yaah @.@)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Nah gimana? udah punya bayangan kan bikin pesta anak yang meriah??? makanannya udah gw jabarin. Untuk daerah jogja, bisa email gw di zebehzebeh@gmail.com kalao mau tanya tempat belinya dimana...gw kasih tau gratis gak bayar (sama2 wong jogja koq mbayarrr...hehehe)<br />
<br />
Last World, Happy Birthday #1 Alvaro! uncle loveee youuuuuuuuuuu!<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-82398940278469261332012-07-09T20:58:00.000-07:002012-07-09T20:58:21.573-07:00Borobudur dan 50.000<div style="text-align: justify;">
Kemaren baru aja ke Borobudur, </div>
<div style="text-align: justify;">
Lucu nya nih ya banyak orang merasa mahal dengan tiket Rp 30.000,- untuk masuk ke sana. Padahal mereka tidak keberatan sama sekali untuk nonton the amazing spiderman seharga itu pula =))</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sempet sih pesimis tidak jadi berangkat, entah datang dari rasa malas dan sedih gak ada teman yang mau ikut. Mungkin kita terlalu asyik dengan gadged dan dunia internet ya? </div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi tak apalah....yang penting niat dan nekat!</div>
<div style="text-align: justify;">
kubilang gini ...</div>
<div style="text-align: justify;">
"Christ, ini kalau gak ada temen yang ikut kita tetep berangkat ber-2 aja ya? ada gak nya orang kita tetep berangkat, jangan cuma wacana doank!" </div>
<div style="text-align: justify;">
teman saya pun menyetujuinya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berangkat tuh ber -2 bersama teman baik ku, </div>
<div style="text-align: justify;">
lucu nih momen-momen saat berangkat </div>
<div style="text-align: justify;">
dari telat bangun, gile ya...rencana pagi mau berangkat biar bisa lama disana, jam 8, eeeehhhhhhhh gw bangunnya jam 10! capeeee deeeeeeeeeeeeeeee!</div>
<div style="text-align: justify;">
dalam hati ku, "terimakasih untukmu teman yang setia menungguku walau dengan marah-marah..hehehe"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
pilihan sih ada dua..pergi ke borobudur pakai motor kharisma 125 atau mio. Hmmm, sepertinya lebih enakan motor kharisma ya kalo untuk luar kota..temanku pun mengiyakan. Sesaat kemudian, CAPCUZZZ !!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1jam lama nya nih nyampe di Borobudur, maklum weekend jalanan macet. Tentu saja dengan kecepatan 60-80 km, bagi cowok mungkin itu angka yang kecil yaa...emang sih aku naek motor gak pernah kenceng-kenceng hehehe.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nyampai Borobudur, langsung aja antri beli tiket.....(wuiiih mbak nya yg jaga loket cakep >.<...mbak i laph yuuuuuuu....). Lagi pengen kenalan sama mbaknya, eh gak jadi dahh...duit tinggal 20ribu di dompet..cuma bawa 50ribu siiiihh....takut mbaknya minta jajan ma aku >.< mwahahaha</div>
<div style="text-align: justify;">
Dapet dua tiket langsung masuk ke pintu masuk, disini agak kaget juga.....ada security check nya! ada petugas berseragamnya! mantab banget dah! mungkin karena sudah merupakan warisan budaya dunia, jadi agak diperhatikan ya sama pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"boleh juga nih pelayanan dan fasilitas borobudur..."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
masuk agak bingung kaya orang ilang...temen gw tanya ke gw, yang sebenarnya gw juga mau tanya ke dia pertanyaan yang sama.."ini candinya mana yaaaak?"</div>
<div style="text-align: justify;">
seperti kebanyakan orang Indonesia umumnya, yang menerapkan prinsip "malu bertanya, gak usah tanya aja".</div>
<div style="text-align: justify;">
kita nekat memakai instink! padahal di samping ada tulisan "information centre", bodoo amat...gw malu tanya >.<</div>
<div style="text-align: justify;">
untung instink kita benar karena dapat pencerahan dari robotcop! kelihatan candinya! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Borobudur Temple</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
temen gw antusias banget, kalo gw sih...antusias, tapi karena porsi badan gw yang gueedeee..kesel gw sama temen gw yang jalannya cepet-cepet naek tangga. Capeeee! Tapi bukan zebeh namanya kalo gak punya taktik mengelabui teman sendiri, </div>
<div style="text-align: justify;">
5-6 tangga gw berhenti bentar foto-foto....padahal aslinya lagi ambil napas buat naek lagi itu hehehe, seperti foto ini nih :p, tuh yang pake ransel hitam teman gw yang napsong banget mau ke candi nya...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnqrTl87Bpq7HA5bA1uQObp2phKFpLGKkCjBxLQsdqqnsnxSKoPJj-K7GGvNPnXXQC5LxmHRC_rznVdb5OOSwItPObFPtNUeAv9rUL5YlxSGuvZMd7p4o92rtR7-_eAUxOPXsIdfIreK8/s1600/yiha1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnqrTl87Bpq7HA5bA1uQObp2phKFpLGKkCjBxLQsdqqnsnxSKoPJj-K7GGvNPnXXQC5LxmHRC_rznVdb5OOSwItPObFPtNUeAv9rUL5YlxSGuvZMd7p4o92rtR7-_eAUxOPXsIdfIreK8/s320/yiha1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
nah karena semuanya serba mendadak dan serba gak jelas tanpa persiapan, gw sama temen gw puterin tuh borobudur lengkap dengan relief2nya, sok-sok baca dan kenal sejarahnya...kita pun menceritakan relief dengan asal-asalan,</div>
<div style="text-align: justify;">
seperti relief2 ini...</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEhCsAZJyoz41i8VORuQF_YrrMXk1UVkgsK6DT9URJOPUGBjlf3SH40CYrks56IxrBY7rhMVRN_Fs88JmQVgv7hdabfxc3AjM5IA6KdzvN4HPLtUcX0fjyo-zUcxs67I68BK_FtZy8qqE/s1600/relief1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEhCsAZJyoz41i8VORuQF_YrrMXk1UVkgsK6DT9URJOPUGBjlf3SH40CYrks56IxrBY7rhMVRN_Fs88JmQVgv7hdabfxc3AjM5IA6KdzvN4HPLtUcX0fjyo-zUcxs67I68BK_FtZy8qqE/s320/relief1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
gambar apaa hayo inii? temen gw bilang sih itu kumpulan orang yang meminta sesuatu ke dewata, kalo gw bilang sih mereka lagi antri bbm >.< (just kidding loh)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
nih ada lagi ....</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD4jwIPJNXJyTrgfa-nnMyXZlqiw33SajAru7mJGICO-2FA5K7uEceAm7rOihkktkU0R7_G2_oolxAnb6atLDbdpulv-75OBJwBJ62ttLJVbriCowFeOw7YBi2LiBgrj9ITRUll5qwMdU/s1600/relief2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD4jwIPJNXJyTrgfa-nnMyXZlqiw33SajAru7mJGICO-2FA5K7uEceAm7rOihkktkU0R7_G2_oolxAnb6atLDbdpulv-75OBJwBJ62ttLJVbriCowFeOw7YBi2LiBgrj9ITRUll5qwMdU/s320/relief2.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ini kupikir gambar kasih sayang seseorang kepada orang lain, karena ada gambar orang duduk mengulurkan tangan ke orang-orang dibawahnya. Seperti raja, atau penguasa yang adil begitulah...yahh namanya juga sok tau, harap maklum kalo salah hehehe</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
busyet ada relief manusia dan hewan juga loh! lengkap dengan pohon2nya....menarik ternyata ya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigV1uULil_fxQTG1Br3JfjdHxk2nR1XA8WZJpn8PdYdJKq1iuuWUKfiUMF0X8kiG81FEQ78uhf6po4s1Gf_jcoDommFtbLv7ONMRCPJo6IkUhzRDIIwwqwkhBCiHAenzMFtrReXRQv8v8/s1600/relief3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigV1uULil_fxQTG1Br3JfjdHxk2nR1XA8WZJpn8PdYdJKq1iuuWUKfiUMF0X8kiG81FEQ78uhf6po4s1Gf_jcoDommFtbLv7ONMRCPJo6IkUhzRDIIwwqwkhBCiHAenzMFtrReXRQv8v8/s320/relief3.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
hewan apa tuuh hayoo? banyak hewan di relief borobudur ternyata! ada sapi, gajah, kera, kuda...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE8vSoarDsP0Oo6IaONqb_aUq2T9Ul9OCslkja7xGrlePuGIRgebSfMM0u1H9zepsYj-9zMip192DTZlmB3Dt7QXCX-AhD3wm4Pj7CmTCRtRFwoK3QVD8G85DEpcpu_pk5owEcAVpwwsk/s1600/relief4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE8vSoarDsP0Oo6IaONqb_aUq2T9Ul9OCslkja7xGrlePuGIRgebSfMM0u1H9zepsYj-9zMip192DTZlmB3Dt7QXCX-AhD3wm4Pj7CmTCRtRFwoK3QVD8G85DEpcpu_pk5owEcAVpwwsk/s320/relief4.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi89qaK5BOAxSWCZH7u2nnicG_7gZDSH0THGu271VBYRxY4YlS77QCQkAJp6a54vnmDZpimQKuH4G8-V-d2q5JePPJx33G5INP8CnZ6AkrlnJz-fM9YteoAW9BiN8G7QfjPclzxQ4zgMrs/s1600/relief5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi89qaK5BOAxSWCZH7u2nnicG_7gZDSH0THGu271VBYRxY4YlS77QCQkAJp6a54vnmDZpimQKuH4G8-V-d2q5JePPJx33G5INP8CnZ6AkrlnJz-fM9YteoAW9BiN8G7QfjPclzxQ4zgMrs/s320/relief5.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Eit's jangan salah! ada kapal juga looooh leengkap dengan nahkodanya yang ganteng!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUO6dqb8GP_PqTndlNZoD05-VZGQOUz0qpz5l6m76SEwIMZMAxY1vaclMbesjtXHm7pWJwWFdhIEtuvOZihSgzVLiPlmJXnhcwseaWzOGKZPVnyLo7uvcfCCrcfLCw4vkpiEvGxwVJU-I/s1600/zebeh1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUO6dqb8GP_PqTndlNZoD05-VZGQOUz0qpz5l6m76SEwIMZMAxY1vaclMbesjtXHm7pWJwWFdhIEtuvOZihSgzVLiPlmJXnhcwseaWzOGKZPVnyLo7uvcfCCrcfLCw4vkpiEvGxwVJU-I/s320/zebeh1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kapal ini pernah di bikin replikanya juga namanya SamudraRaksa, kerena gw tertarik sama kapal ini gw bikin coretan loh, coba lihat coretan gw di forum kompasiana tentang kapal ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hebat-hebat ya relief ini, warisan nenek moyang yang didirikan pada zaman Sriwijaya. Tercatat butuh dua abad untuk menyelesaikan mahakarya borobudur ini, mulai dari abad ke-8 sampai abad ke-10. Relief nya ceritanya aslinya ada dua cerita, relief yang paling bawah candi menceritakan tentang karma. Dosa dan kebaikan pasti selalu mendapat balasan. Sedangkan relief yang tengah candi, menceritakan tentang kedatangan buddha dan persiapan untuk menyambut kelahirannya (nahhh...mulai kelihatan deh gw sok tau di atas tadi hehehe). Cerita relief-nya dimulai dari east gate kemudian memutar searah jarum jam. Jadi kalo ada orang tanya kenapa kita harus masuk lewat east gate dan kenapa harus memutar searah jarum jam udah pada tau kan maksudnya apa..hehehe...Menarik ya!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sayang seribu sayang, sepanjang jalan relief ini terukir, sedikit sekali turis Indonesia yang mau memperhatikan dan membacanya. Ada juga kalo yang lewat itu cuma numpang mejeng ngeksis pake foto-foto dengan tujuan "saya pernah ke borobudur looo", capeee dehhh...!</div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu memutari relief ini, saya lihat ada orang Jepang dengan guide nya...memperhatikan dengan seksama arti relief-relief ini, guide nya menjelaskan dan orang Jepangnya sangat antusias mendengar penjelasan tersebut. Kalo Indonesia, boro-boro liat relief-nya, gw malah disuruh minggir karena ngalangin pemandangan buat foto-foto, hikzzz...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
bagian teratas candi Borobudur sangat bagus, pemandangan sangat indah dan sekaligus tempat terfavorit dari para wisatawan...ya bagian arupadhatu adalah tempat paling favorit. Eit's jangan kalian bilang gak tau arupadhatu lohhh! masa sekolah bertahun-tahun rupadhatu, kamadhatu, arupadhatu aja gak ngerti? hehehe!</div>
<div style="text-align: justify;">
Disini banyak sekali wisatawan nya, ya memang di Borobudur seolah-olah wisatawan terpusat di dua titik. Pertama di bawah, mereka yang dibawah ini mau naek ke atas atau hanya sekedar santai-santai karena capek setelah naek ke atas. Yang kedua di atas sendiri, dengan pemandangan yang indah, seolah-olah tempat ini menyajikan sesuatu yang luar biasa. Lucu loh, diatas ada petugas yang berteriak-teriak dengan megaphone untuk melarang pengunjung duduk, memanjat, atau memasukkan tangan dalam patung tersebut. bahkan ada pengumumannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZQ4RS2ImE3hDF3-WQcb9rRoFBrnXuoVLM4hpqF8ppnc4RiGcXBSSSQMUp3S5JDoa1IS6pZlwlvPR4JrgMHsbeQZRFlXnESdSDBePSIilHtdha_X7ZVftn9j7XWvDa7IBDtJiaayY6eXM/s1600/relief6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZQ4RS2ImE3hDF3-WQcb9rRoFBrnXuoVLM4hpqF8ppnc4RiGcXBSSSQMUp3S5JDoa1IS6pZlwlvPR4JrgMHsbeQZRFlXnESdSDBePSIilHtdha_X7ZVftn9j7XWvDa7IBDtJiaayY6eXM/s320/relief6.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi ya begitulah kita, peraturan dibuat untuk dilanggar? hahahha...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah puas berada di atas, gw dan sahabat gw turun ke bawah bersiap untuk pulang. Dalam perjalanan pulang, kita harus melewati pasar dan disitulah kita diserbu pedagang yang mendekati dan menawarkan dagangan. Agak risih juga, tapi ya beliau-beliau ini kan berjualan kita harus menghargainya..tapi lucu juga loh penawarannya..</div>
<div style="text-align: justify;">
"mas limaribuan mas..."</div>
<div style="text-align: justify;">
"engga...pa'...maaf"</div>
<div style="text-align: justify;">
"ya udah deh mas sepuluhribuan dua mas"</div>
<div style="text-align: justify;">
"gak pa'..."</div>
<div style="text-align: justify;">
"kalo gitu duapuluh ribuan empat mas..."</div>
<div style="text-align: justify;">
" ...(ketawa gw...kalo ini mah bukan nurunin harga hahha....)..."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Akhirnya nyampai juga ke tempat parkir guyss! bayar dulu karcisnya Rp 3.000,- untuk motor kesayangan gw. Dan sepulangnya, rasa lapar dan haus memaksa saya dan teman saya mampir ke warteg! soto babat tambah bakso lengkap dengan kerupuk dua dan es teh double plus air es satu (maklum panas dan gak minum dari tadi, lebih tepatnya nahan minum gara-gara minuman di Borobudur mahal untuk ukuran kantong gw hehe)! harganya fantastis ..totalnya Rp. 10.750,-. </div>
<div style="text-align: justify;">
Nih sotonya, enak loh :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJqlz_5AbejHa_g0HP2osyp1Um-HCVgCpYe9rUMPBwr8Yq7H0TH0K8KnyT1_YxGqcLttGPzdDxiRIOCFA6UP3Ue9sItNLM-LolXP-fF9h-OV7vWuRlIY8-29PQQ-6DdhMLqo98cDqRiog/s1600/maknyos1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJqlz_5AbejHa_g0HP2osyp1Um-HCVgCpYe9rUMPBwr8Yq7H0TH0K8KnyT1_YxGqcLttGPzdDxiRIOCFA6UP3Ue9sItNLM-LolXP-fF9h-OV7vWuRlIY8-29PQQ-6DdhMLqo98cDqRiog/s320/maknyos1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
nahhhhhhhh....jadi kalau di total-total, liburan ke borobudur itu biayanya (versi gw) :</div>
<div style="text-align: justify;">
Rp. 30.000,- (uang masuk)</div>
<div style="text-align: justify;">
Rp. 10.000,- (bensin 2 liter)</div>
<div style="text-align: justify;">
Rp. 3.000,- (parkir motor)</div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Rp. 10.750,- (mampir ke warteg)</u></div>
<div style="text-align: justify;">
Rp. 53.750,- (total liburan dadakan dari Jogja ke Borobudur)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
nahh....murah kan? masih berpikir dua kali untuk kesana? </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-91480770466617996382012-04-30T11:38:00.001-07:002012-04-30T11:38:20.302-07:00We Sell Our Free Lunch!<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="-->
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal">
Hallo semua!</div>
<div class="MsoNormal">
Sudah lama tak menulis, maklum…sedang mencoba meng-goal-kan
judul skripsi dan beberapa presentasi kecil. Doakan saja masa-masa kritis ini
selesai hehehe.</div>
<div class="MsoNormal">
Oh iya….saya ingin membahas jurnal fisipol UGM yang kemaren saya
baca…</div>
<div class="MsoNormal">
Sebelum itu saya ucapkan terimakasih atas e-jurnal nya yang
gratis..tis..tis!! </div>
<div class="MsoNormal">
saya pembaca setia lo, walaupun cuma seorang mahasiswa yang
7tahun gak lulus-lulus wkwkwk…tapi ya itu..seperti prinsip saya, belajar dan
membaca itu suka-suka dan kapan saja! Persetan dengan persepsi orang. </div>
<div class="MsoNormal">
Lagian saya membaca bukan untuk cari Ijazah, terlebih Ilmu
(7tahun melelahkan mimpi saya)</div>
<div class="MsoNormal">
saya cuma PENASARAN! </div>
<div class="MsoNormal">
Ndak kurang…dan gak lebih</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Yak ! eng…ing..engggg! </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kali ini saya punya Jurnal Fisipol vol 15 tahun 2011 No.1
yang judulnya :</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
MENUJU PELAYANAN
SOSIAL YANG BERKEADILAN</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
By: Janianton Damanik
(<a href="mailto:antondmk@yahoo.com"><span style="color: windowtext;">antondmk@yahoo.com</span></a>)</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Opppoooo iki?!
Santai-santai..pelan-pelan beroooo..</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pelayanan sosial diartikan
tindakan memproduksi, mengalokasi, mendistribusi sumberdaya sosial kepada publik.
Pelayanan sosial diidentikkan dengan palayanan kesejahteraan sosial</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Gampangnya, </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sekolah gratis – pelayanan sosial
yang baik; </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
sekolah gratis tapi pengajarnya dibayar
murah jadi males-malesan – pelayanan sosial yang kurang baik</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jamkesmas (jaminan kesehatan
masyarakat) gratis – pelayanan sosial yang baik;</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jamkesmas gratis tapi masih “roaming”
(ini maksudnya kalo gw terdaftar di jogja, ya di Jogja. Kalo sakit di Jakarta ya..kasian
deh luu!) – pelayanan sosial yang kurang baik</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Perumahan TNI gratis – pelayanan sosial
yang baik</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Perumahan TNI gratis selama
hidup, kalo udah meninggal digusur – pelayanan sosial yang kurang baik</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nah kenapa pelayanan sosial yang
menjamin terdistribusinya sumber daya sosial (kesehatan, pendidikan, tempat
tinggal, dsb) dengan baik menjadi penting? Disini dijelaskan :</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Sumber
daya sosial menjadi basis untuk mempertahankan status quo, dalam arti kehidupan
sosial dan ekonomi masyarakat tidak begitu merosot</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Sumber
daya sosial berfungsi memperbaiki situasi nyata, dalam arti meningkatkan
kualitas kehidupan sosial dan ekonomi rakyat</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Sumber
daya sosial berfungsi menyetarakan atau menyeimbangkan kehidupan ekonomi warga.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Wah, mulia sekali ya kalau kita
bisa menciptakan pelayanan sosial dengan baik. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Repotnya nih ya….</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kalau ada pertanyaan “baik” itu
menurut siapa? dan “bagus” itu berdasarkan apa?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Misal nih ya ada cerita:</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Di negeri Kudanil, ada anak bernama solikhin. Solikhin ini genduttt! Subuuurr!
Pokoknya gw banget dah…!</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Solikhin berniat “….hari ini saya akan diet! Saya akan bermain bola
seharian!....”</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Kebetulan lapangannya gak jauh dari rumah Solikhin</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Nah…..ibu solikhin liat tuh, solikhin keringetan main bola</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>“…capek banget kayaknya…”</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Hari menjelang sore (emang kapan pagi nya ya?wkwk)….Solikhin yang capek
<span> </span>balik ke rumah mau mandi terus tidur. Harapannya
“…turun 5kilo ini dah, tadi udah lari gaya ronaldinho…!”</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Harapan tinggal harapan, begitu buka pintu…busyet!</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Di meja makan ada nasi panas, ayam bakar lengkap dengan sambal dan
lalapan, tidak lupa juga kerupuk merek ikan tengiri!</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Dari dapur ibu nya teriak “Ayo dimakan! Udah ibu buatin…cape kan tadi
maen bola nya?!” </i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Karena gak enak sama ibu nya, dan itu makanan sayang kalau gak dimakan</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Cepat-cepat solikhin bilang dalam hati,</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>“DIET TERTUNDA SAMPAI BATAS WAKTU YANG TIDAK DITENTUKAN”</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nah dari cerita itu…coba kita
bayangkan kalau Solikhin itu “masyarakat” dan Ibu nya Solikhin itu “pemerintah”,
bisa kacau itu! Hahahha!</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Makanya sekarang pelayanan sosial
cenderung kearah empowerment. Dimana Ibu solikhin akan bertanya dulu sebelum
membikin makanan, bertanya ke anak nya: “mau makan gak?”, “pakai apa?”, “sedikit
atau banyak porsinya?”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nah, ternyata tidak Cuma pemerintah
loh yang bertanggung jawab terhadap bentuk-bentuk pelayanan sosial seperti ini,
perusahaan juga! Sebagai tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dan itu disebutkan CSR (Corporate
Social Responsibilty) (Kuper, 2004:11)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
CSR adalah komitmen korporat
untuk mendorong pembangunan ekonomi secara berkelanjutan bekerja sama dengan
karyawan, keluarganya, komunitas local dan masyarakat umum untuk memperbaiki
mutu hidup dengan cara saling menguntungkan bagi bisnis korporat maupun untuk
pembangunan itu sendiri (Ward, 2004:3)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Penangkapanku gini, untuk menjaga
kelangsungan produksi sebuah perusahaan, mereka harus menjaga agar daya beli
masyarakat minimal mampu membeli produk dari perusahaan tersebut. Salah satunya
dengan meningkatkan pelayanan sosial.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi, seperti kata Friedman
seperempat abad yang lalu, “<i>the business
of business is business</i>” (Suprapto dan Adiprigandari 2006:41; Achwan,
2006:85)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Khun said “CSR would not open the
heart and minds of managers, nor add value to their business” (Managhan, et.al,2003:41)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hmmm..sepertinya intinya, memang
perusahaan mengejar pemasukan bukan mengejar pelayanan sosial.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dan lebih jauh lagi nanti
jurnalnya membahas filantropi keadilan Sosial yang menawarkan solusi terhadap
beberapa permasalah-permasalahan pelayanan sosial</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(bisa kita bahas lain waktu,
karena saya juga belom terlalu paham..takut salah)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nah menurut guwe nih ya (emang
siapa gw ya?)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
CSR ini dengan sendirinya kedepan
akan menjadi prioritas perusahaan yang paling penting. Perusahaan akan
berlomba-lomba untuk memperbaiki agenda CSR nya</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Karena apa? Karena saya baca buku
“bisnis” hermawan karta jaya – marketing in venus</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kalo benar yang dibuku itu
terjadi, maka di dunia yang semakin emosional ini akan “memaksa” pelanggan
memilih berdasarkan emosi ..bukan logika. Kalau logika di jurnal ini, CSR akan
memperkecil keuntungan perusahaan maka buku “bisnis” sendiri berkata TIDAK! CSR
adalah investasi!</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Perusahaan The Body Shop
contohnya, mengusung ideology “greenpeace” dengan menghabiskan dana yang tidak
sedikit hanya sekedar iklan “greenpeace” yang sebenarnya ndak nyambung dengan
produk yang dihasilkan. Kenapa mau? Entah persepsi orang tentang hubungan The
Body Shop dan Greenpeace, tetapi yang jelas itu menguntungkan bagi the Body
Shop, terbukti dengan the Body Shop masih eksis sebagai perusahaan
multinasional yang sukses.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Orang membeli suatu produk tidak
lagi dengan sebuah pilihan rasional, persaingan kualitas produk adalah nomer
dua. Yang pertama adalah memberikan “warna” produk itu sendiri sehingga
mendapatkan perhatian dari orang-orang.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
kalau ada istilah "there is no free lunch" (Nursahid, 2006:116)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
maka disini gue ada istilah "we sell our free lunch!" </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://encrypted-tbn2.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQbgZNgKTtns6sVysC9Eyol0w1drrWTYjDoNd-7Pr13cN_DKUfjCA" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn2.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQbgZNgKTtns6sVysC9Eyol0w1drrWTYjDoNd-7Pr13cN_DKUfjCA" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-72375508597901180942012-04-25T10:22:00.001-07:002012-04-25T10:22:16.523-07:00dokter, jangan suntik gw!Menurutmu?<br />
pasien : "Jadi penyakit saya gimana dok?"<br />
dokter: "saya sarankan untuk diberikan tambahan vitamin C, bisa dengan disuntik atau dengan obat"<br />
pasien: " ......(tebak!)...."<br />
<br />
ya, karena kebanyakan dari kita (pasien) tidak begitu mengenal istilah-istilah medis dan penggunaannya,<br />
ada 2 opsi:<br />
1. kita akan memilih disuntik (walaupun engga' suka) dengan kondisi dokter meyakinkan kita bahwa suntik bisa "menyembuhkan dengan cepat" (benar engga' nya jangan tanya gw..)<br />
2. kita akan memilih suntik dan obat (ini tipikal orang <i>totalitas</i>, gak mantab deh kalau gak dikombo!)<br />
<br />
sangat jarang dari kita, jika disodorkan pilihan untuk di suntik....kita akan say "NO!"<br />
karena kita yakin, suntik adalah salah satu "jalan medis" yang dapat "menyembuhkan" setidaknya "mengurangi rasa sakit" lahh....<br />
<br />
lalu, pernah gak kita berpikir.....<br />
"koq gw harus bilang "YES" terus ya kalau dokter nyuruh gw disuntik...kapan nih gw bilang "NO"?"<br />
<br />
nah, baru-baru ini gw baca artikel yang judulnya (orang jawa jangan di baca, tar pusing) :<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
INTERACTIONAL GROUP DISCUSSION: RESULTS OF A<br />CONTROLLED TRIAL USING A BEHAVIORAL<br />INTERVENTION TO REDUCE THE USE OF<br />INJECTIONS IN PUBLIC HEALTH FACILITIES</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
gw cantumin copyright nya biar gak dikira "melacurkan" penelitian (semoga kagak salah soalnya gak jelas) ,:</div>
<div style="text-align: justify;">
Copyright $1995 Elsevier Science Ltd.</div>
<div style="text-align: justify;">
Printed in Great Britain, all rights reserved</div>
0277-953696$15.00-0.00<br />
<br />
well, penelitian ini dilakukan oleh<br />
JOHANA E. PRAWITASARI HADlYONO'· , SRI SURYAWATJ.!<br />SULANTO S. DANU.! SUNARTONO.) and BUDIOND SANTOSOz<br />
<br />
' Faculty or Psychology. Gadjah Mada University. Bulak Sumur Yogyakarta 55281. Indonesia.<br />
Department of Clinical Pharmacology, Faculty of Medicine. Gadjah Mada University, Sekip Yogyakarta<br />55281. I ndonesia and Medical Officer of the District Medical Office of Gunungkidul. Dinas Kesehatan<br />DATI II Gunungkidul. DIY. Indonesia<br />
<br />
yang intinya nih ya......,<br />
Injection atau disuntik atau di "tubless" sangat sering digunakan di Indonesia. Lebih dari 60% pasien ke rumah medis (jangan lu bayangin rumah sakit aja yaa...) setidaknya menerima satu suntikan yang mana suntikan itu sebenarnya mempunyai resiko medis dan "penambahan" biaya (mbayare nambah...!).<br />
<br />
Penelitian ini bertujuan untuk menekan angka senang "disuntik" dan terpaksa "disuntik" menjadi jangan "disuntik"<br />
<br />
karena disuntik itu seperti pedang bermata dua,<br />
bisa cepat menyembuhkan dan bisa cepat memberikan efek samping<br />
dan biasanya, pekerja medis gak mau ngejelasin efek sampingnya (mungkin mereka pikir kita ngerti)<br />
<br />
diskusi ini ditemukan gejala lembar batu sembunyi "suntikan",<br />
pasien nya ngomong kalau mereka mau disuntik karena terserah dokternya,<br />
lha dokternya bilang kalau pasiennya yang memaksa dia untuk memberikan resep yang berupa suntikan<br />
<br />
lucu nya nih, disini disebutkan...ada ibu' yang bilang gini:<br />
"kalau saya belom disuntik itu belom marem (bhs jawa, indo=puas). Setelah diperiksa dokter saya manut dokter, kalau ditawari suntik ya saya mau. Kalau saya sendiri, setelah diperiksa saya ditawari suntik bu. Saya ya terus mau. Saya sendiri berharap untuk disuntik. tapi dokter tidak mau memberikan suntikan, mungkin karena saya lemah. Saya tidak puas"<br />
<br />
gile, totalitas amat itu ibu nya, kalau belom disuntik belom "greeeng!"<br />
yang perlu kita garis bawahi,<br />
1. Setelah diperiksa dokter saya manut dokter, kalau ditawari suntik ya saya mau<br />
2. Dokter tidak mau memberikan suntikan.....Saya tidak puas<br />
(yang salah siapa nihhhh?? hahaha...)<br />
<br />
kalau udah kaya gini, mungkin ibu itu dan kita harus baca dulu yang ini<br />
<i>.....Suntikan vitamin C untuk kecantikan hendaknya dilakukan secara
berhati-hati. Sebab, bila keseringan atau salah penggunaan, bisa
berakibat terhadap ginjal. Begitulah kata dokter Spesialis Penyalit
Kulit dan Kelamin Sri Rubiati Sembiring. Ia berbicara pada seminar
sehari Peningkatan Peran Masyarakat untuk Mencegah Efek Pelayanan
Kesehatan di Balai Kartini Bantaeng, Sulawesi Selatan, Kamis (10/11)......(www.metrotvnews.com)</i><br />
<br />
<i> </i>---------- SUNTIKAN HENDAKNYA DILAKUKAN SECARA BERHATI-HATI -------------------<br />
<br />
jadi ya,<br />
kalau dokter memberikan opsi "suntik",kita gunakan peribahasa malu bertanya sesat dijalan<br />
tanya dulu manfaat dan efek sampingnya...seberapa pentingnya...dan bagaimana dengan kondisi pasien. <br />
jangan asal YES dan OK aja<br />
<br />
dan yang lebih penting lagi, kita tau jawaban pertanyaan di awal ulasan ini tadi<br />
<br />
Pasien : "Jadi penyakit saya gimana dok?"<br />
dokter: "saya sarankan untuk diberikan tambahan vitamin C, bisa dengan disuntik atau dengan obat"<br />
<br />
Pasien: "APA ADA ALTERNATIF LAIN SELAIN DISUNTIK ATAU DENGAN OBAT?" <br />
<br />
<i>k</i><i>alau kita disuruh menjawab A atau B, </i><br />
<i>maka pasti ada C dan D yang lebih baik daripada A atau B. </i><br />
<i>cuma kita harus berpikir tenang dan berdoa</i><br />
<br />
<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-35123604264582251192012-04-23T19:22:00.001-07:002012-04-23T19:22:10.681-07:00<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">terkadang sulit,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">realitas atau mimpi</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">hubungan kemauan dan tekad</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">dalam satu panggung kesedihan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">kepada diri yang berganti</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">mampu untuk yakin?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">dalam gerak percepatan ruang dan waktu</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">setitik air tak mampu memberi asa</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">angkuh tak jaminan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">sombong apalagi</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">tinggi itu baik,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">dan tidak lebih baik dari rendah</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">mungkin itu roda dan mungkin itu proses</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">pengaduknya, itu hanyalah obat</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">dan akhirnya, kita semua (bagi yang percaya)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">tidak lebih bahagia dari foto senyum yang kita pasang di facebook </span></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-style: italic;">19 April 2012 </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.eramuslim.com/fckfiles/image/topeng.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="296" src="http://www.eramuslim.com/fckfiles/image/topeng.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-22688280663712940232012-04-23T07:42:00.000-07:002012-04-23T07:42:08.087-07:00Cahaya<div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-style: italic;">angin memanggilku mesra tadi malam,</span></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-style: italic;">lalu...ayam jantan bersautan seolah salah jadwal</span></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-style: italic;">ada apa?</span></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-style: italic;">....</span></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-style: italic;">saat fokus telah hilang, kemalasan mendera</span></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-style: italic;">tekanan datang tanpa diundang</span></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-style: italic;">dihentikan oleh waktu?</span></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-style: italic;">kurasa aku tak mampu</span></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-style: italic;"> aku ingin berdiri tegap, entah untuk melawan sang waktu itu sendiri</span></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<span style="font-style: italic;">....</span></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<i>titik kulminasi terendah itu tidak buruk</i></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<i>dan momentum itu, seperti meriam yang meledak</i></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<i> untuk saat ini, ingin ku menawar hidup dengan sepenuhnya hidup</i></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<i>walau harus dibayar dengan melawan waktu, kekosongan dan penyesalan</i></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<i>...</i></div>
<div style="color: blue; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="color: blue;">aku ingin hidup dengan sepenuhnya hidup, untuk kali ini saja! </i><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://kfk.kompas.com/image/preview/RFNDMDEzODNrZmsuanBn.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="http://kfk.kompas.com/image/preview/RFNDMDEzODNrZmsuanBn.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<i style="color: blue;"> 19 April 2012 </i></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-57448374213844750842012-04-22T09:25:00.001-07:002012-04-22T09:25:15.873-07:00So Hok Gie dan Perubahan Sosial part I<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/03/13319674421668249817.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/03/13319674421668249817.jpg" /></a></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="-->
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Revolusi adalah agama baru dan
semboyan-semboyan manipol, sosialisme, demokrasi terpimpin, dan lain lain tidak
lain lebih daripada doa-doa yang dikira mustajab”.</span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sabtu 16 Maret 1964 – Catatan Seorang
Demonstran</span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">So
Hok Gie, lahir pada 17 Desember 1942. Cendekiawan ini lahir dalam sejarah
pemerintahan yang baru terlahir. Berbagai peristiwa politik ikut mewarnai
pemerintahan yang baru terlahir ini. Dari pembentukan awal pemerintahan (18
Agustus 1945), Pembentukan PDRI – pemerintah darurat republik Indonesia akibat
agresi militer belanda II ( 22 Desember 1948 – 13 Juli 1949), Pembentukan RIS
dan pembubarannya hingga kembali ke NKRI (17 Agustus 1950).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tentu
pergolakan politik pada tahun 1950an sangat mempengaruhi perubahan sosial yang
terjadi di dalam masyarakat dan secara tidak langsung mempengaruhi pola pikir So
Hok Gie tentang pemerintahan.</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Ya, karena
mereka sendiri tidak mengerti persoalan-persoalan dan karena inilah mereka
lumpuh dan tidak bisa melahirkan konsepsi baru bagi pembangunan. Dan ini juga
adalah gejala umum dari seluruh kaum intelegensia Indonesia.”</span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selasa, 19
Februari 1963 – Catatan Seorang Demonstran</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kita
harus mengetahui perubahan politik apa saja yang terjadi pada tahun 1950an. Diantaranya
diberlakukannya UUDS 1950 yang menganut sistem demokrasi liberal dengan
parlementer. Hingga yang terjadi adalah peran partai politik yang sangat
dominan dan mempengaruhi pemerintahan, dengan kata lain kepentingan partai
lebih dominan daripada kepentingan kesejahteraan rakyat. Ini berakibat pada
sering terjadinya pergantian kabinet, akibat benturan kepentingan politik
partai-partai di dalam pemerintahan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabinet
tersebut :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabinet
Natsir 6 September 1950 – 21 Maret 1951</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabinet
Sukiman 27 April 1951 – 3 April 1952</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabinet
Wilopo 3 April 1952 – 3 Juni 1953</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabinet
Ali Sastroamidjojo I 31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabinet
Burhanuddin Harahap 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabinet
Ali Sastroamidjojo II 20 Maret 1956 – 14 Maret 1957</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabinet
Karya 9 April 1957 – 10 Juli 1959</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena keadaan
tidak kunjung membaik dan cenderung mengarah ke “chaos”, maka Presiden Soekarno
memutuskan untuk kembali kepada UUD 1945 dan menjadikan sistem pemerintahan
Demokrasi Terpimpin dan dikenal dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Situasi ini juga
digambar oleh Soe Hok Gie dalam catatan hariannya,</span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“..Rupanya Ia kelaparan. Inilah
salah satu gejala yang mulai Nampak di Ibukota.”</span></i></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kamis 10 Desember 1959 – Catatan Seorang
Demonstran</span></i></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“…pembukaan jurusan tadi sia-sia
karena kemerdekaan pers tidak ada…”</span></i></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sabtu, 12 Desember 1959 – Catatan Seorang
Demonstran</span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Baru
baru ini, seorang OKD (Organisasi Keamanan Desa) memukul tukang beca. Kita
kasihan pada OKD yang penakut itu. Mereka, untuk menutupi kekecilannya (Cuma OKD)
berlagak seperti jendral. Sebenarnya mereka adalah seorang yang penakut. Orang
yang berani karena bersenjata adala penakut” Sabtu, 12 Desember 1959 – Catatan Seorang
Demonstran</span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kondisi Sosial Masyarakat
Indonesia dalam Demokrasi Terpimpin </span></u></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Demokrasi
terpimpin yang dibentuk oleh Presiden Soekarno sekaligus menjadikan beliau
sebagai PBR (Pemimpin Besar Revolusi). Dimana seluruh kekuasaan dan wewenang
ada dalam diri Presiden Soekarno. Ini juga digambarkan oleh Soe Hok Gie,</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Jadi
Soekarno mempunyai 3 aspek, gelar raja-raja Jawa juga sama dengan gelar politik
(kawula ing tanah Jawi) tentara (senapati ing ngalaga) dan agama (Syekh Sahidin
Ngabdulrachmad).Presiden Soekarno adalah lanjutan daripada raja-raja tanah
Jawa. Karena itu dalam tindakan-tindakannya ia bersikap seperti raja-raja
dahulu. Ia beristri banyak, mendirikan keraton-keraton, dan lain lain” halaman
156 – Catatan Seorang Demonstran</span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahkan pada masa
ini, terdapat penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh presiden Soekarno
selaku Pemimpin Besar Revolusi :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengangkatan
presiden seumur hidup dan banyaknya jabatan yang rangkap</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Presiden
membubarkan DPR hasil pemilu 1955</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konsep
Pancasila berubah menjadi konsep NASAKOM (Nasionalis, Agama dan Komunis)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manipol
USDEK (manifesto politik, undang-undang dasar, sosialisme Indonesia, demokrasi
terpimpin, ekonomi terpimpin, dan kepribadian Indonesia) dijadikan GBHN pada
tahun 1960.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Pada tahun 1958
tamatlah kemerdekaan kita, kemerdekaan manusia. Memang sejak tahun 1958 yang
menjajah Indonesia adalah bangsa sendiri, tetapi penjajahan itu identik dengan
penghisapan manusia oleh manusia. Kenyataan dari revolusi kita amat tragis.”</span></i></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“…tetapi sampai
kini kita dapati adalah :a. Disintegrasi dalam hampir segala sisi b. Sikap acuh
tak acuh dan akibat-akibatnya seperti korupsi, birokrasi, gejala-gejala
ademokrasi, dll.”</span></i></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jum’at 24 Juli
1960 – Catatan Seorang Demonstran</span></i></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keadaan tidak
kunjung membaik, rakyat masih berada jauh dibawah garis kemiskinan. Dan
pemerintah menyembunyikan kemiskinan dengan regulasi-regulasi ketat tentang
press, doktrinasi Manipol USDEK yang berhasil, dan pergulatan kepentingan
politik antara PKI dan TNI semakin meruncing.</span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Dalam Menganalisa situasi sekarang
Ong berpendapat bahwa ada dua social forces yang nyata adalah militer dan PKI. Bila
keduanya berkuasa maka itu merupakan jalan yang suram”</span></i></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Senin, 31 Desember 1962 – Catatan Seorang
Demonstran</span></i></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Aku matikan radio sebab RRI adalah
pembohong besar..” </span></i></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sabtu, 9 Agustus 1960 – Catatan Seorang
Demonstran</span></i></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Permasalahan
demi permasalahan dalam masa demokrasi terpimpin mulai muncul. Setidaknya telah
muncul dua pemberontakan besar dalam sejarah Demokrasi Terpimpin. Yaitu PRRI
(Pemerintahan Revoulusioner Rakyat Indonesia) / Permesta (Perjuangan Rakyat
Semesta). Pemberontakan ini muncul karena rasa tidak puas dari pemerintah
daerah terhadap kepemimpinan pusat. Belum pemberontakan ini diredam, muncul
konfrontasi dengan Malaysia yang mempolulerkan istilah “ganyang Malaysia”.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konfrontrasi ini
mempopulerkan juga Dwikora, Dwi Komando Rakyat. Beruntung konfrontasi ini dapat
diselesaikan melalui jalur politik.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kondisi sosial
dan politik mengalami titik kritis, dimana Negara mencapai defisit 7.5 Milyar
rupiah akibat penumpasan PRRI/Permesta dan konfrontasi dengan Malaysia serta perebutan
kekuasaan dalam pemerintahan antara PKI dan TNI.</span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Sekarang keadaan makin parah.
Rupa-rupanya pergulatan antara militer dan PKI harus menuju kepada titik-titik
penentuan. Apakah titik itu berupa class atau hanya di dalam, entahlah….”</span></i></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“harga-harga makin membumbung, kaum
kapitalis makin melahap memakan rakyat dan OKB mulai bertingkah. Kita sekarang
memerlukan pabrik, jalan, pendidikan dan moral. Dan Soekarno memberikan istana,
immoral, tugu-tugu yang tidak dapat dinikmati oleh rakyat. Kita semua kelaparan”</span></i></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Senin 14 Januari 1963 – Catatan seorang
Demonstran</span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lalu puncak dari
pertikaian TNI dan PKI meletus melalui gestapu (gerakan 30 September 1965).
Peristiwa ini semakin menggeser perubahan sosial dalam masyarakat Indonesia. Inflasi
yang mencapai 400-650% pertahun membuat pemerintah melakukan kebijakan fiscal
dan saneering, tepatnya pada tanggal 13 Desember 1965, Bank Indonesia
pernah melakukan pemotongan uang dari Rp. 1000,00 menjadi hanya Rp. 1,00</span>.<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
Masyarakat tidak lagi mampu untuk hidup dalam kondisi seperti ini. Bahkan
kebijakan ini menurut Soe Hok Gie lebih bermuatan politis daripada kepentingan
rakyat.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Mahasiswa sekarang sudah tidak
tahan lagi untuk hidup karena harga-harga yang melambung setinggi langit. Dan
mereka menafsirkan bahwa politik kenaikan harga dari pemerintah sekarang adalah
usaha dari sementara menteri untuk mengalihkan perhatian rakyat dari focus pengganyangan
Gestapu/PKI menjadi soal-soal kenaikan harga”</span></i></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7 Januari 1966 – Catatan Seorang
Demonstran</span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal inilah yang
memicu “social uprising”, pemberontakan dari kalangan mahasiswa dimulai dari
Long March Salemba – Rawangun. Pemberontakan ini mendapat tekanan oleh
pemerintah, terutama pemberontakan dari kalangan mahasiswa. Bisa dikatakan, TNI
membantu mahasiswa untuk menekan pemerintah yang dibantu oleh PKI. Melalui organisasi
kampus CGMI – GMNI bentukan PKI, mahasiswa ditekan dari dalam kampus untuk
dipecah belah. Terdapat dua kubu besar di kalangan mahasiswa waktu itu antara
Pro Revolusi dan Pro Soekarno.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tetapi karena
desakan kepentingan ekonomi, kestabilan politik dan situasi keamanan dalam
negeri akhirnya presiden Soekarno mengeluarkan Supersemar yang mengawali
runtuhnya demokrasi terpimpin dan munculnya demokrasi pancasila yang dipimpin
oleh Soeharto.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-43390325503155375452012-04-22T06:42:00.000-07:002012-04-22T06:45:19.941-07:00<span style="font-size: small;">Sabtu, 16 Maret 1964</span><br />
<i><span style="font-size: small;">"<span style="color: red;">Revolusi adalah agama baru dan semboyan-semboyan manipol, sosialisme, demokrasi terpimpin, dan lainnya tidak lain lebih daripada doa-doa yang dikira mustajab</span>."</span></i> - Catatan Seorang Demonstran -Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-40338388496647138762012-04-21T20:29:00.000-07:002012-04-21T20:29:20.136-07:00Pendidikan Eksklusif<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ada cerita menarik ketika aku diajak seorang teman untuk ke UII (Universitas Islam Indonesia)</span>, waktu itu ada momen ketika aku berada di lantai 3 sebuah gedung psikologi dan kedokteran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Entah kenapa,</div>
<div style="text-align: justify;">
Tiba-tiba aku ingin melihat kebawah, dan pikirku "banyak mobil"</div>
<div style="text-align: justify;">
(walaupun menurutku tidak sebanyak dan semewah di Mall atau tempat hiburan lain, atau bahkan UGM itu sendiri)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Lalu ingin saja, aku berhitung ngawur,<br />
seandainya 50 mobil di UII ini (karena aku yakin ada lebih banyak mobil di UII) dijual dengan harga @Rp 100jt/unit (ini hitungan relatif, karena ada mobil yang harga mencapai 300jt..tetapi kulihat ada yang dibawah 100). Tak terduga, kita akan mendapatkan 5 Milyar! bombastis!<br />
<br />
aku mulai melihat gedung.depan dan kiri tempatku berpijak, kucoba mentaksirnya...tapi kuurungkan<br />
karena aku betul-betul tidak tau harga "properti" dan malas untuk dikatakan sok tau<br />
tetapi.....hmm...1 Milyar? 100 Milyar? ....entahlah...aku blank!<br />
<br />
Ah, untuk lebih simpel nya...ak cap saja itu aku namakan "uang akademis" atau "uang milik akademis"<br />
kenapa? simple....karena itu berada di "kerajaan" akademis universitas.<br />
<br />
jadi ingat Pierre Bourdieu, sosiolog Prancis yg lahir pada tahun 1930<br />
tentu aku tidak akan membicarakan tentang habitus, kapital, doxa, atau pendapat-pendapat lain (yang menurut aku sendiri sangat SUPER!) <br />
tapi aku terkesan untuk pertama kali ketika aku membaca karya nya mengenai kritik terhadap pendidikan<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<i>The educational system both offers a way for parvenus to acquire culture
and a certificate to prove it, but Bourdieu’s research shows that
“scholastic” culture can never quite duplicate the ease and depth of the
cultural capital acquired by constant exposure at home. As the
educational system is opened to wider and wider sections of the
populace, a struggle goes on to redefine qualifications and jobs, and
create new certificates, so as to restore the social order, or on the
other hand, to open new doors to young graduates. At the same time,
there is a constant struggle going on between <em>rising</em> class fractions and those in <em>decline</em>,
between technocratic executives with degrees in business management and
all kinds of cultural mediators redefining their own life-styles
upwards, while shopkeepers and skilled tradespeople, for example,
inexorably decline, and so forth. The autodidact meanwhile, Bourdieu
says, enters a race which he has lost from the beginning.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
kurang lebih begini,</div>
<div style="text-align: justify;">
seorang yang lahir dari kalangan pegawai negeri (middle - top class in Indonesia) akan mereproduksi anak yang pada akhirnya akan berada dalam middle - top economic class in Indonesia itu sendiri. Entah dia akan jadi pegawai negeri juga (mostly..) atau jadi pekerja apapun, tetapi masih dalam penghasilan middle - top economic class. </div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu ada yang bisa masuk ke low - class income, tetapi anak "well educated" mana sih yang "ikhlas" dia berada di low class income? jadi, masuk low class itu karena "kesalahan" bukan "kemauan"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jujur, orang tua ku pun mengarahkan aku ke pegawai negeri, karena kita dari "class" itu. Kalau kamu?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
orang kaya, tentu pendidikan anaknya lebih baik dari pada orang kelas menengah</div>
<div style="text-align: justify;">
orang miskin, tentu pendidikan anaknya sangat suram dari pada kelas lain</div>
<div style="text-align: justify;">
dan itu terjadi di Indonesia!</div>
<div style="text-align: justify;">
gak percaya? lihat deh "harga" universitas di Indonesia</div>
<div style="text-align: justify;">
hmmm..kalau gak, lihat deh "harga" Sekolah Dasar Bergengsi seperti Budi Mulia, Muhammadiyah, Dll</div>
<div style="text-align: justify;">
dan bandingkan dengan "harga" SD lokal milih pemerintah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
jadi benar.... <i>Bourdieu
says, enters a race which he has lost from the beginning.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Indonesianya... Bourdieu ngomong kalau kita ini sedang memasuki perlombaan dimana kita telah kalah dari permulaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi gak perlu sekolah dong? ya itu tar kita jadi tambah goblok hahhaha!</div>
<div style="text-align: justify;">
Yah....biarkan para ahli dan professor sosial yang menjawab dan menganalisanya</div>
<div style="text-align: justify;">
biarkan pada kalangan elit politik di DPR MPR yang memecahkan persoalaan ini </div>
<div style="text-align: justify;">
tar mereka marah lo, "menyerobot" kerjaan mereka....</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
dan ini pendapatku, just my opinion</div>
<div style="text-align: justify;">
ketika kita membangun pendidikan itu sendiri, yang telah menghabiskan ratusan dana pengeluaran untuk pembiayaan nya apakah sebanding?</div>
<div style="text-align: justify;">
ketika seorang sarjana mengeluarkan "kata-kata keilmuan" maut yang hanya dimengerti oleh kalangan sarjana yang sederajat dan tukang becak yang ikut nimbrung menjadi bertanya-tanya</div>
<div style="text-align: justify;">
ketika seorang professor mempunyai jadwal yang padat untuk seminar keilmuannya hingga dia lupa di wilayahnya ada kegiatan kerja bakti</div>
<div style="text-align: justify;">
ketika debat seminar pentingnya GAKIN terjadi di berbagai universitas dan 800meter dari tempat debat itu ada 1 bapak 1 istri dan 2 orang anak yang bingung hari ini mau "makan" apa</div>
<div style="text-align: justify;">
damn!</div>
<div style="text-align: justify;">
aku benci keilmuwan dengan segala ke-eksklusivitas-nya!</div>
<br />
jika, <br />
pendidikan (formal) hanya menciptakan kelas intelektual<br />
pendidikan (formal) hanya mereproduksi kelas middle - top income<br />
pendidikan (formal) hanya menjatuhkan kelas low economic income<br />
pendidikan (formal) .......<br />
<br />
cukup kita bilang<br />
beruntunglah kita, aku dan kamu......dan celakalah orang yang terlahir miskin<br />
dan pasti ada dunia ketiga, dimana keadilan akan diperhitungkan dengan sebenar-benarnya hitungan<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-60406296252137045212012-04-21T08:47:00.001-07:002012-04-21T08:53:09.366-07:00<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="uu6ddv_1" style="color: red;">
<span style="font-size: large;"><i><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage">"Jangan
sampai ayam jantan lebih cerdas daripada dirimu. Ia berkokok sebelum
fajar, sementara kamu masih mendengkur tidur hingga matahari terbit.”
(Tafsir AlQ urthubi)</span></span></i></span></h6>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-39109208699221697932012-04-21T05:34:00.000-07:002012-04-21T05:34:46.135-07:00kebudayaan Indonesia yang hilang<div style="text-align: justify;">
Indonesia adalah negeri yang sangat kaya akan kebudayaannya. Bagaimana
tidak? Kurang lebih 742 bahasa daerah, 33 pakaian adat dan ratusan
tarian adat tercatat dari Sabang sampai Merauke. Sudah selayaknya kita
sebut “miniatur dunia”.<br />
Tidak banyak yang mengetahui bahwa kebudayaan Indonesia konon berasal
dari Peradaban Lemuria, peradaban yang besar setelah tenggelamnya
peradaban yang juga kita kenal, Peradaban Atlantis. Konon Peradaban
Lemuria itu bertempat lembah yang sekarang tenggelam di laut jawa.
Peradaban Lemuria itu tenggelam ketika permukaan laut naik hampir 400 m
seiring mencairnya es di kutub akibat perubahan iklim global. Sejarah
ini, tidak begitu banyak dikenal oleh rakyat Indonesia mengingat pada
tahun 1800an, Belanda mengangkut buku-buku dari Jawa sebanyak 5 kapal.
Buku yang berisi tentang asal muasal kebudayaan Indonesia-pun hilang
bersama buku-buku yang lain. Bisa dipahami juga bangsa Indonesia seperti
bangsa yang kehilangan akar-nya.<br />
Kebudayaan Indonesia yang begitu besarnya ini, sayangnya, tidak dijaga
dengan baik dan benar oleh Rakyat Indonesia khususnya pemerintah.
Berbagai macam kebudayaan dipatenkan oleh Negara tetangga. Satu contoh
yang akan kita bahas adalah Reog ponorogo yang telah dipatenkan oleh
Malaysia sebagai Tari Tradisional Malaysia dengan nama Tari Barongan.Itu
dilakukan dengan hanya mengubah Pakem-pakem reog kecuali
atribut-atributnya.<br />
Mari kita bandingkan isi cerita dan sejarah Reog Ponorogo dengan Tari Barongan:<br />
Menurut cerita kelahiran kesenian reog dimulai pada tahun saka 900.
Dilatarbelakangi kisah tentang perjalanan Prabu Kelana Sewandana, Raja
Kerajaan Bantarangin yang sedang mencari calon Permaisurinya. Bersama
prajurit berkuda, dan patihnya yang setia, Bujangganong. Akhirnya gadis
pujaan hatinya telah ditemukan, Dewi Sanggalangit, putri Kediri. Namun
sang putri menetapkan syarat agar sang prabu menciptakan sebuah kesenian
baru terlebih dahulu sebelum dia menerima cinta sang Raja. Maka dari
situlah terciptalah kesenian reog.<br />
Bentuk reog pun sebenarnya merupakan sebuah sindiran yang maknanya bahwa
sang Raja (kepala harimau) sudah disetir atau sangat dipengaruhi oleh
permaisurinya (burung merak). Tulisan Reog sendiri asalnya dari Reyog,
yang huruf-hurufnya mewakili sebuah huruf depan kata-kata dalam tembang
macapat Pocung yang berbunyi: rasa kidung/ingwang sukma adiluhung/Yang
Widhi/olah kridaning Gusti/gelar gulung kersaning Kang Maha Kuasa.
Penggantian Reyog menjadi Reog yang disebutkan untuk “kepentingan
pembangunan”- saat itu sempat menimbulkan polemik. Bupati Ponorogo
Markum Singodimejo yang mencetuskan nama reog (Resik, Endah, Omber,
Girang gemirang) tetap mempertahankannya sebagai slogan resmi Kabupaten
Ponorogo.<br />
Barongan menggambarkan kisah-kisah di zaman Nabi Allah Sulaiman dengan
binatang-binatang yang boleh bercakap. Kononnya, seekor harimau telah
terlihat seekor burung merak yang sedang mengembangkan ekornya. Apabila
terpandang harimau, merak pun melompat di atas kepala harimau dan
keduanya terus menari. Tiba-tiba Pamong (Juru Iring) bernama Garong yang
mengiringi Puteri Raja yang sedang menunggang kuda lalu di kawasan itu.
Pamong lalu turun dari kudanya dan menari bersama-sama binatang tadi.
Tarian ini terus diamalkan dan boleh dilihat di daerah Batu Pahat, Johor
dan di negeri Selangor.<br />
Lalu yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana sejarah Tari Barongan itu
ada di Malaysia ? Ada sebuah makalah tahun 1994 di Universiti Kebangsaan
Malaysia yang judulnya “Perkembangan Seni Tari Barongan Sebagai Satu
Permainan Tradisional Orang-orang Jawa di Batu Pahat, Johor.”<br />
Dilihat dari makalah tersebut dapat dipastikan bahwa pelaku seni Tari
Barongan di Malaysia adalah orang asli Jawa yang berdomisili di Johor.
Ironisnya, pelaku-pelaku seni dari Jawa itu pindah ke negeri Johor
karena mulai ditinggalkan pemirsanya di Jawa. Mereka menjadi warga
negara sana, mengembangkan kesenian a la reog di sana, mengubah
pakem-pakem reog kecuali atributnya dan memberinya dengan nama lain Tari
Barongan… dan disambut baik!<br />
Salahkah mereka? Salahkah Tari Barongan muncul di Malaysia? Secara
pribadi : Tidak. Menurut saya, ini tidak bisa dikatakan sebagai
kesalahan dari Malaysia. Kalau kita coba menilik sejenak di Taman Mini
Jakarta, mari kita lihat, berapa banyak penonton pribumi asli yang
menonton Tari Reog Jawa Timur ini. Atau mungkin kita dapat bertanya
kepada kita sendiri, kapan sih terakhir kita nonton reog? Setahun lalu?
Sepuluh tahun lalu ? Tidak ada salahnya kita bertanya dalam hati, berapa
besar apresiasi kita terhadap kebudayaan di Indonesia.<br />
Sudah menjadi rahasia umum, banyak pelaku seni, kaum terpelajar, kaum
cendekiawan yang berasal dari Indonesia berkarya dengan sangat hebatnya
di negeri tetangga. Tidak ada penghargaan di dalam negeri lah yang
memacu mereka berkarya di negeri tetangga. Ada contoh kasus Spy Plane
dari Malaysia<br />
Cuma beberapa gelintir saja negara yang memiliki pesawat mata-mata
tanpa awak (UAV). Amerika dan Israel jelas yang paling aktif
memproduksi. Di Asia ada India, Pakistan, Jepang, Cina dan Korea yang
punya program khusus untuk bikin spy plane semacam itu, walau masih
bergantung pada perangkat-perangkat dari Israel. Indonesia akan membeli
spy plane dari Israel. Dan Malaysia akan membuat sendiri spy plane
tersebut.<br />
Siapa otak di balik UAV bikinan Malaysia ini? Dr. Endri Rachman, seorang
mantan engineer di IPTN yang hijrah ke Malaysia dan menjadi pengajar
di Universiti Sains Malaysia. Dengan kata lain : orang Indonesia.
Salahkah? Ya kalau di IPTN cuma digaji Rp 500 – 900 ribu, sementara
pemerintah Malaysia mau mengucurkan 1 milyar untuk bikin prototipe UAV…
Kita bener-bener punya sejarah yang buruk tentang bagaimana
memperlakukan orang-orang pinter negeri ini. ( Watung Blog, 2 Desember
2007)<br />
Mungkin sudah saatnya kita lebih menghargai kita sendiri. Mungkin
pepatah “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai diri nya
sendiri” harus kita amati benar-benar. Penyesalan hanya akan datang di
akhir episode, tapi harapan, jelas ada di setiap episode kehidupan.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-61994354024765823862012-04-21T05:32:00.003-07:002012-04-21T05:32:57.777-07:00Jangan lelah untuk berbicara Politik<div style="text-align: justify;">
Jangan lelah untuk berbicara politik, mungkin itu adalah kata-kata yang
tepat untuk kita renungkan. Pada masa sekarang, banyak sekali
“janji-janji politik”, “iklan politik” serta tidak luput juga
“kebijakan-kebijakan politik” yang seolah-olah menjadi kebijakan public
yang mengatas namakan “pembelaan terhadap rakyat kecil” menjadi simpang
siur, dan tidak jelas terutama di kalangan masyarakat “kecil” itu
sendiri.<br />
Sering sekali kita dengar pernyataan-pertanyaan kecewa dari masyarakat
kecil yang terakumulasi menjadi ketidak percayaan akan kredibilitas
pemerintah dalam memperbaiki kesejahteraan bangsa menjadi perbincangan
yang sudah biasa bagi masyarakat itu sendiri. “Terlalu lelah menunggu”,
coba kita amati baik-baik kata itu.<br />
Lalu siapa yang pantas untuk disalahkan (dijadikan kambing hitam)?
Pemerintah? Masyarakat? Atau bahkan system demokrasi itu sendiri?<br />
Jika kita mempercayai bahwa ada yang salah dengan system demokrasi kita,
atau bahkan system demokrasi-lah yang menyebabkan semua ini, maka kita
perlu mencermati pendapat John Rawl, filsuf yang pada umumnya diakui
sebagai “pembelaan yang paling rumit bagi demokrasi liberal modern”, di
dalam buku klasiknya “A Theory Of Justice (1971)”. Disini, dia
mengusulkan 2 prinsip yang pada dasarnya sebagai landasan teoritis:<br />
1. each person is to have an equal right to most extensive basic liberity compatible with a similar liberity for others.<br />
2. sosial and economic inequalities are to be arranged so that they are
both reasonably expected to be everyone’s advantage, and attached to
positions and offices open to all.<br />
Prinsip-prinsip ini menjamin hak asasi yang setara dan peluang yang
setara bagi semua warga negara. Termasuk di dalamnya, pemerintah harus
menjamin adanya hak kehidupan dan kebebasan warga negara. Hak kebebasan
termasuk didalamnya kebebasan politik di dalam lingkup memperoleh
pengetahuan atas janji-janji politik, iklan politik, bahkan tidak
menutup kemungkinan untuk mengetahui secara pasti kebijakan-kebijakan
politik yang nantinya semua itu akan menjadi kebijakan public untuk
mengatur masyarakat itu sendiri.<br />
Dari sini berarti seharusnya, ada kewajiban dari pemerintah untuk
mensosialisasikan kebebasan yang berkaitan dengan politik kepada
masyarakat. Sungguh sangat ironis, ketika masyarakat merasa “terlalu
lelah menunggu” karena adanya akumulasi kekecewaan terhadap janji-janji
“pembelaan terhadap rakyat kecil” malah dijadikan ajang atau kesempatan
untuk dengan sengaja “membiaskan” kebijakan public itu sendiri.
Kebijakan public yang pada dasarnya hanya berdasarkan kepada
kepentingan-kepentingan golongan tertentu sengaja di”bias”kan menjadi
kebijakan public yang bertujuan untuk memajukan kesejahteraan bangsa.
Bisa kita bayangkan, masyarakat yang sudah “lelah” untuk membicarakan
mengenai demokrasi dan politik malah dimanfaatkan golongan tertentu
untuk sengaja mem”bias”kan kebijakan public untuk kepentingan pribadi
golongan tersebut. Sering kita melihat dengan jelas kebijakan-kebijakan
public dengan tidak disertai adanya alasan yang jelas maksud dan tujuan
dari munculnya kebijakan-kebijakan public tersebut. Bahkan lebih
parahnya, kebijakan-kebijakan itu sudah berlangsung lama tanpa kita
mengetahui dengan jelas tujuan kebijakan itu di buat. Atau bahkan kita
mengetahui kebijakan itu hanya sengaja di buat untuk menguntungkan
golongan tertentu tetapi kita tidak bisa berbuat apa-apa, diam dan
menunggu dengan sedikit menyumpah atau bahkan mengutuk aktor yang
berperan di dalam kebijakan tersebut.<br />
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa proyek-proyek yang mengatas namakan
“pembangunan untuk kesejahteraan” menjadi ajang untuk mengeruk
keuntungan melalui kerja sama tender, Kerjasama pengolahan hasil
pertambangan dengan Luar yang lagi-lagi hanya dijadikan ajang
eksploitasi besar-besaran sumber daya alam Indonesia oleh Luar,
pemborosan besar-besaran yang dilakukan kalangan elit dengan embel-embel
“studi banding”, dan masih banyak kebijakan-kebijakan public yang
senjaga “dibiaskan” oleh golongan yang tidak bertanggung jawab demi
kepuasan dan kepentingan pribadi.<br />
Kondisi ini diperparah dengan keengganan masyarakat untuk mengkritisi
kebijakan public atau politik dengan alasan “terlalu lelah menunggu”
terlebih lagi asalan “lapar” menjadi alasan yang paling crusial di
negara ini. Ini menandakan bahwa masyarakat sudah mengalami degradasi
intelektual, yang ada hanyalah “roda setan” dimana “uang” dan “makan”
adalah hal yang paling penting di dalam kehidupan atau lebih tepatnya
egosentrisme masyarakat. Alasan itu pulalah yang memicu timbulnya
kapitalisme politik, dimana “sumbangan” lebih penting dari pada “visi
dan misi” calon elit kita. It’s all about money. Mari kita berimajinasi
sejenak, bagaimana nasip bangsa kita 10tahun kedepan?<br />
Indonesia harus bangkit, mau tidak mau, kita harus berubah. Tidak perlu
kambing hitam dalam hal ini, kita hanya perlu merubah cara pandang kita
sebagai masyarakat Indonesia. 1 hal yang tidak bisa dibeli oleh “money”,
itu adalah hati. Hati kita tidak akan bisa berbohong bahkan untuk
“uang” sekalipun. Mari kita mengubah Indonesia dari Hati. Mari kita
berbicara demokrasi dan politik, jangan lelah ! Jangan lelah untuk
memperbaiki nasip bangsa kita. Kalau kita lelah untuk berbicara politik,
terus siapa lagi? Siapa lagi yang akan memikirkan nasip bangsa ini
kecuali kita sendiri?</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3035770991079203323.post-86170152726715374462012-04-21T04:42:00.000-07:002012-04-21T04:42:10.503-07:00Efek Domino Resesi Global<div style="text-align: justify;">
Krisis Perekonomian di Amerika Serikat terjadi karena ada perubahan
paradigma ekonomi, dari kapitalisme produktif menjadi kapitalisme
spekulatif. Perubahan inilah yang pada akhirnya menggelembung (bubble)
dan memicu terjadinya ledakan di dalam perekonomian. Resesi ini dimulai
dari adanya kasus kredit macet (subprime mortgage) yang menghantam dunia
perbankan Amerika Serikat yang berdampak pada ambruknya pasar modal dan
menurunnya indeks saham di New York Stock Exchange (NYSE).<br />
Pembengkakan biaya Perang Irak dan Afganistan, yang hasilnya Irak tidak
juga aman dan Osama bin Laden belum juga tertanggap, setelah membiayai
perang Korea dan Vietnam ikut memicu defisit keuangan Amerika Serikat
serta berimbas pada naiknya harga minyak dunia (105$/barel) semakin
memperparah keadaan perekonomian Amerika Serikat.<br />
Runtuhnya lembaga keuangan Lehmans Brothers dan beberapa lembaga
keuangan besar lainnya serta jatuhnya perekonomian Amerika Serikat dapat
dipastikan akan berdampak kepada perekonomian di Negara-negara lain
(efek domino). Menurut IMF, sekitar 1% penurunan pertumbuhan ekonomi di
AS akan menurunkan pertumbuhan ekonomi di Asia sebesar 0,5%-1%. Dapat
dipastikan, Indonesia juga akan terkena efek dari Resesi Global
tersebut.<br />
Terjadi kepanikan di pasar modal Indonesia sehingga harga saham terjun
bebas tidak dapat lagi di cegah, mengingat mayoritas pelaku pasar modal
adalah investor asing (60-70%) otomatis mereka akan menarik dananya
akibat dari efek domino tersebut. Resesi Global ini juga tidak kalah
mempengaruhi neraca pembayaran Indonesia dari sisi ekspor mapun impor.
Sektor yang paling terbebani adalah neraca pembayaran ekspor Indonesia,
mengingat Pangsa pasar ekspor Indonesia ke Amerika Serikat adalah
sekitar 12% dari total ekspor Indonesia. Sebenarnya pelemahan ekspor ke
Amerika Serikat sudah berlangsung sejak awal 2007, saat pertumbuhan
ekspor hanya sekitar 5% dibandingkan pertumbuhan ekspor ke negara-negara
lain sebesar 20%. Dengan adanya Resesi Global ini, diperkirakan ekspor
ke Amerika Serikat akan semakin melemah dari tahun sebelumnya.<br />
Berbagai kebijakan dikeluarkan Pemerintah untuk menanggulangi masalah
tersebut. Seperti menaikkan BI rate, yaitu menjalankan kebijakan uang
ketat yang ditandai oleh kenaikan suku bunga dan semakin ketatnya
likuiditas. Dan pada waktu yang bersamaan, guna menutupi defisit
anggaran, pemerintah menjual surat utang negara (SUN) maupun obligasi
ritel (ORI).<br />
Pembelian kembali saham-saham BUMN juga aktif dilakukan oleh pemerintah
untuk meyakinkan kembali investor-investor yang terlibat di dalam pasar
modal. Pembelian ini dinilai cukup efektif mengingat pasar modal kembali
menunjukkan kenaikan pada hari senin, 13 Oktober 2008.<br />
Yang perlu menjadi konsen pemerintah dalam “buy back” ini adalah
seberapa besar pengawasan pemerintah di dalam mengawasi proses pembelian
tersebut. Masih segar di dalam ingatan kita dimana kurangnya pengawasan
pemerintah di dalam BLBI (bantuan likuiditas bank Indonesia) yang
menimbulkan “penyakit” lama bangsa kita kembali kambuh : korupsi. Tentu
ini harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah, mengingat bangsa
kita memiliki sejarah panjang di dalam proses penanganan korupsi baik
yang selesai ataupun “mengambang”. Pembelian kembali saham-saham ini
haruslah di seleksi secara ketat agar tidak “kecolongan” untuk ke-2
kalinya.<br />
Sungguh sangat ironis apabila kebijakan “buy back” yang bertujuan untuk
mengembalikan kepercayaan pasar akan berganti menjadi lahan mengeruk
keuntungan bagi sebagian pihak yang tidak bertanggung jawab.<br />
Di lain pihak, Bank Dunia sanggup memberikan pinjaman siaga sebanyak US
$5miliar kepada Indonesia untuk memulihkan perekonomian akibat dari
resesi global. Yang menjadi pertanyaannya selanjutnya adalah, perlukah
kita berhutang? Sanggupkah kita membayar hutang tersebut? Tidakkah kita
sudah terbebani dengan hutang-hutang yang menumpuk?
Pertanyaan-pertanyaan itu harus kita tanyakan dalam hati kita, terlebih
dari “beranikah kita untuk tidak berhutang?”. Tentu kita tidak ingin,
anak-anak kita, cucu-cucu kita kita warisi hutang-hutang itu kan?<br />
Mungkin bung Karno benar, kita harus mampu berdiri dengan kaki kita
sendiri. Tidak bolehlah kita takut dan bergantung oleh Negara lain, kita
sejatinya adalah bangsa yang besar, bangsa yang bermartabat, bangsa
yang dikaruniai kekayaan alam yang sangat luar biasa besarnya. Kita
harus berpedoman “mengapa kita harus takut?” Bangsa kita harus mencoba
bangkit, terutama didalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan domestik. Tidak
tergantung dengan bangsa lain dan tidak takut dengan bangsa lain. Kita
juga harus mampu menguatkan fondasi perekonomian domestik agar kelak
resesi global tidak berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia.
Amin.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05629729204186050140noreply@blogger.com0